Dark/Light Mode

Pemkab Bandung Siapkan 234 Bed Isolasi Covid-19 Di RSUD Otista

Senin, 21 Juni 2021 18:30 WIB
Tempat tidur di RSUD Oto Iskandar Di Nata (Otista). (Ist)
Tempat tidur di RSUD Oto Iskandar Di Nata (Otista). (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tengah mempersiapkan sebanyak 234 bed (tempat tidur) di RSUD Oto Iskandar Di Nata (Otista).

Penyediaan bed itu diperuntukkan bagi pasien rawat isolasi covid-19 kategori hijau dan kuning, atau dengan gejala ringan hingga sedang.

“Tadi perlengkapannya sudah dihitung, dan siap 234 bed. Pasien yang sedang isolasi di BLK (Balai Latihan Kerja) Manggahang Baleendah juga akan kita tarik, supaya fokus dalam pelayanan atau satu titik,” ungkap Bupati Bandung Dadang Supriatna di sela peninjauannya ke RSUD Otista di kawasan Gading Tutuka Soreang, Senin (21/6/2021).

Baca juga : Perkuat Empat Pilar, Penanganan Covid-19 Harus Dari Hulu Dan Hilir

Untuk tenaga medis, tenaga penunjang, makanan dan perlengkapan, akan disiapkan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Bupati mengatakan, dibutuhkan sekitar 224 personel khusus untuk perawatan pasien covid-19.

“Pasien kategori hijau dan kuning harus ditempatkan pada lantai yang berbeda. Kita membutuhkan sekitar 224 orang personel, mulai dari dokter umum, perawat sampai petugas kebersihan dan lain sebagainya. Status kewilayahan kita masih merah, ini sedang puncak-puncaknya, makanya kita tetap harus hati-hati dan waspada dengan disiplin menjaga prokes 5M,” imbuh pria yang akrab disapa Kang DS itu.

Baca juga : Pemprov Jabar Siapkan 2.400 Bed Tambahan, Kalau Terjadi Lonjakan Luar Biasa, Baru Bikin RS Darurat

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami memaparkan, kasus positif untuk saat ini mencapai kurang lebih 1.800 orang. Baik yang tengah dirawat, maupun yang melakukan isolasi mandiri.

Namun demikian tingkat kesembuhan pasien terpapar di Kabupaten Bandung cukup tinggi, yaitu hampir mencapai 90 persen, atau memenuhi kriteria dari WHO (World Helath Organization) yakni diatas 80 persen.

Penanganan pandemi, ujar Kadinkes, harus dilakukan dari hulu ke hilir. Dari hulu adalah, bagaimana upaya agar kasus covid terkendali. Sedangkan hilir, sebagai dampak dari hulu, yaitu penanganan akhir kasus.

Baca juga : Waduh, Tiga Hari Berturut-Turut Kasus Covid-19 Di Angka 12 Ribu

“Saat ini terjadi ketidakseimbangan jumlah nakes (tenaga kesehatan) dengan ketersediaan tempat tidur. Sehingga banyak keluhan, pasien tidak dapat dilayani. Jumlah kasus positif saat ini paling banyak melakukan isoman, kurang labih 1200 sampai 1300 orang,” beber Kadinkes.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.