Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Semua Negara Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19

Indonesia Beruntung Lho

Jumat, 28 Mei 2021 07:23 WIB
Karyawan melakukan pengecekan suhu dan baterai Envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). (Foto: ANTARA/Novrian Arbi)
Karyawan melakukan pengecekan suhu dan baterai Envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). (Foto: ANTARA/Novrian Arbi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengungkapkan kendala untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Saat ini, hampir semua negara kesulitan mendapatkan vaksin jadi atau bahan baku vaksin, lantaran beberapa negara menerapkan embargo, buntut dari melonjaknya kasus Covid-19 global.

Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno mengatakan, keterbatasan suplai vaksin jadi dan bahan baku menjadi tantangan dalam penyelenggaraan program vaksinasi virus Corona saat ini.

“Mengingat, suplai vaksin di dunia itu masih besar gap-nya,” ujar Ganti saat diskusi virtual bertajuk Perjalanan Vaksinasi Gotong Royong, kemarin.

Baca juga : Gelora: Pembubaran Negara Israel, Solusi Palestina Bebas Penjajahan

Dia mengingatkan, saat ini tidak semua negara bisa memproduksi vaksin jadi maupun bahan baku vaksin. Begitu pula dengan negara yang bisa mendapatkannya, tidak semuanya memiliki akses.

“Saat ini, penduduk dunia ada sekitar 7 miliar orang, artinya 7 miliar ini berebut untuk mendapatkan vaksin,” ungkap Ganti.

Menurutnya, meski akses vaksin sudah diberikan oleh negara produsen kepada negara pembeli, suplai tidak serta merta bisa mengalir deras. Beberapa negara kini tengah membatasi suplai vaksin jadi dan bahan baku mereka kepada negara lain.

Baca juga : Halauan Negara, Pertahanan Nasional Dan Urgensi Infrastruktur TIK

Kondisi ini muncul karena banyak faktor. Di antaranya, adanya lonjakan kasus di suatu negara, sehingga distribusi dan kelogistikan terhambat. Faktor lain, ada negara yang memprioritaskan akses vaksin kepada masyarakatnya.

“Indonesia termasuk beruntung karena sudah ada sekian juta vaksin yang masuk dan akan terus masuk secara bertahap, meski tidak bisa sekaligus masuk,” tutur Ganti.

Dia menambahkan, saat ini, suplai vaksin dari Sinovac, farmasi China, untuk program vaksinasi gratis dari pemerintah masih terus bergulir. Teranyar, sekitar 8 juta bahan baku vaksin Sinovac masuk ke Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.