Dark/Light Mode

BMKG: Gempa M5,3 Yogyakarta Bukan Megathrust

Senin, 28 Juni 2021 10:55 WIB
Peta lokasi gempa M5,3 di Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (28/6). (Foto: Istimewa)
Peta lokasi gempa M5,3 di Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (28/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa bermagnitudo 5,3 yang mengguncang selatan Yogyakarta pada Senin (28/6) pukul 05.15 WIB tidak tergolong gempa megathrust.

"Gempa yang terjadi bukan merupakan gempa megathrust, karena tidak bersumber di bidang kontak antar-Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Namun, hiposenter gempa ini agak dalam, memasuki Zona Benioff," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (28/6).

Zona megathrust adalah zona sumber gempa pada subduksi/penunjaman lempeng landai dan masih dangkal.

Baca juga : BMKG Ramal Sejumlah Daerah Diguyur Hujan Lebat

Zona Benioff adalah zona sumber gempa pada slab lempeng yang tersubduksi lebih dalam dan sudah mulai menukik. Analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,56 lintang selatan (LS) dan 110,58 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 66 km arah selatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada kedalaman 61 km.

Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta yang magnitudonya diperbarui menjadi 5,1 merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault).

Dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Bantul, Gunungkidul dalam skala intensitas III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI), Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk dalam skala intensitas III MMI, Sleman, Yogyakarta dalam skala intensitas II-III MMI, Klaten, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Malang, dan Solo dalam skala intensitas II MMI.

Baca juga : Gelar Wayang Virtual, BPIP Serukan Persatuan

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan, gempa tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 05.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta.

Melihat guncangan (ground motion) yang sangat kuat padahal magnitudo gempanya relatif kecil, dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta tersebut tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah.

Baca juga : Gempa M5,1 Goyang Kepulauan Sangihe

"Mirip dengan gempa intraslab selatan Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021," ujar Daryono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.