Dark/Light Mode

Gelar Wayang Virtual, BPIP Serukan Persatuan

Senin, 7 Juni 2021 11:56 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi membuka wayangan yang merupakan bagian dari peringatan hari lahir Pancasila. (Foto: ist)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi membuka wayangan yang merupakan bagian dari peringatan hari lahir Pancasila. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bikin wayang virtual. Pagelaran 'Lahire Bima', bagian peringatan Hari Lahir Pancasila, diisi oleh Ki Warseno Slenk dan Ki Amar Pradopo, di Solo, Minggu (6/6). Acara disiarkan langsung melalui Instagram BPIP dan Channel YouTube Ki Warseno Slenk dan Amar Pradopo.

Hadir dalam acara ini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya, Bupati Sukoharjo Ettik Suryani, Plt. Sekretaris Utama BPIP Karjono, Deputi I BPIP Prakoso, Deputi II BPIP K.A. Tajuddin, Rektor Universitas Sebelas Maret Jamal Wiwoho, dan Rektor UIN Raden Mas Said Mudhofir. 

Dalam sambutannya, Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pagelaran ini bisa jadi wadah sosialisasi penyampaian pesan nilai-nilai Pancasila. Sekaligus mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur bangsa ini dianugerahi tingginya rasa persatuan dan kesatuan. 

Baca juga : Investor Yang Mati Suri Perlu Dirangkul

“Syukur ada tiga tingkat yakni ucapan, mempertahankan yang sudah diberikan, meningkatkan. Acara ini juga peringatan 120 tahun kelahiran Bung Karno sebagai penggali Pancaslia,” ucap Yudian. 

“Salah satu kehebatan Pancasila ini mempersatukan dan membebaskan lebh dari 40 negara,” imbuhnya. 

Ke-40 negara yang dimaksud Yudian, banyaknya kerajaan di Indonesia sebelum kemerdekaan. “Berkat Pancasila, kita dipersatukan dan dibebaskan. Karena kita bersatu dan gotong royong, maka diberi keberkahan oleh tuhan,” tutur alumnus Harvard Law School ini. 

Baca juga : Peringati Kelahiran Sang Proklamator, Suarahgaloka Pentaskan Seni Teatrikal

BPIP juga sedang merancang bahan ajar mengenai pendidikan Pancasila. Bersama dengan sekolah dan perguruan tinggi, BPIP berharap kelak Pancasila jadi nilai yang tetap dipertahankan oleh generasi bangsa. 

“BPIP bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi menyiapkan buku ajar. Buku ajar ini secara teoritis ada 30 persen, 70 persen lebih kepada praktik interaksi keteladanan. Selain itu, BPIP juga melakukan penambahan sosialisasi pada konten-konten animasi, video kampanye melalui media sosial, dan lain-lain,” jelas Yudian. 

 Lebih jauh, Pancasila diharapkan tidak hanya jadi teks tertulis namun menjadi laku dalam kehidupan sehari-hari.  “Pancasila dalam tindakan bersatu kita tangguh,” tandas Yudian. 

Baca juga : Jelang Liga 1, PSM Makassar Rekrut Ilham Udin Armaiyn

Sementara Ettik Suryani menyampaikan, Pancasila debagai ideologi Negara telah mengakomodasi kearifan lokal yang hidup di Nusantara. “Seperti gotong royong, adat istiadat, silaturahmi. NKRI tetap berlangsung dan harmonis karena kekuatan nilai-nilai Pancasila. Maka pancasila harus tetap digalakkan terutama bagi generasi muda," ujar Ettik. 

Senada, Wisnu Bawa Tenaya berharap acara ini bisa membangkitkan semangat anak muda.  Sebagai generasi bangsa yang beretika, berbudi pekerti luhur, saling menghormati. "Generasi muda ikut menyuarakan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila di keseharian," seru Wisnu. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.