Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

33 Pasien Corona Meninggal Di Yogya

Oksigen Langka Berujung Petaka

Senin, 5 Juli 2021 08:06 WIB
Petugas medis merawat pasien di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DIY, kemarin. (Foto: Antara)
Petugas medis merawat pasien di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DIY, kemarin. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus langkanya oksigen berujung petaka. Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, gara-gara oksigen langka, 33 pasien Covid-19 meninggal. Semoga kasus serupa tidak terulang lagi.

Kasus ini tepatnya terjadi di RSUP Dr Sardjito, Sleman. Direktur RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto menerangkan, banjirnya pasien yang dirawat di rumah sakit membuat persediaan oksigen habis. Padahal, pihak rumah sakit sudah mengantisipasi jauh-jauh hari. Selasa (29/6), pihaknya telah berkoordinasi dengan supplier oksigen, di antaranya PT Samator dan PT Surya Gas, untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin.

Sabtu (3/7) kemarin, oksigen benar-benar menipis. Di saat yang sama, pasien baru setiap jam terus berdatangan. Pengaturan ulang penggunaan oksigen pun dilakukan. Upaya lain, seperti mengirimkan surat permohonan dukungan kepada berbagai pihak, juga tak henti-hentinya.

Sayangnya, hingga pukul 3 sore, RSUP Dr Sardjito masih mengalami kendala. Pihak RS mendengar kabar, oksigen baru datang Minggu (4/7) siang. Padahal, persediaan terus menipis, dan diproyeksi akan habis pukul 6 hari Sabtu.

Benar saja, menjelang pukul 6, oksigen central habis. Alhasil, perawatan beralih menggunakan oksigen cadangan, termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM/FKG UGM serta Polda DIY.

Hal yang ditakutkan pun terjadi. "Yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB, jumlahnya 33 pasien," ungkap Rukmono, kemarin.

Sebelumnya, kelangkaan oksigen juga terjadi RSUD Soehadi Prijonegoro, Sragen, Jawa Tengah. Hal itu dikarenakan lonjakan pasien 10 kali lipat. Perbandingannya: jika sebelum pandemi kebutuhannya hanya 150-200 meter kubik, kini mencapai 2 ribu meter kubik.

Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara juga kesulitan mendapatkan pasokan tabung oksigen. Sampai-sampai mereka berburu ke pembudidaya ikan di berbagai sentra budidaya di Banjarnegara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.