Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih urun pendapat soal vaksinasi gotong royong individu atau vaksin mandiri, yang kini ramai diberitakan.
Ia mengaku tak masalah dengan pelaksanaan vaksinasi mandiri, yang diyakininya sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, demi mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.
Baca juga : Menkes Tegaskan, Vaksin Mandiri Hanya Opsi
"Kita berpikir jernih dulu ya. Sebenarnya, kemarin-kemarin pada masa sebelum Covid-19, vaksin kan biasanya memang begitu. Ada yang lewat program pemerintah seperti BCG, DPT, dan polio. Ada juga yang lewat jalur mandiri seperti vaksin flu, hepatitis, dan kanker serviks. Yang lewat jalur mandiri, biasanya dibeli oleh masyarakat mampu. Jadi, kalau segmennya begitu, saya kira vaksin mandiri untuk Covid-19 nggak masalah," tutur Daeng saat dihubungi RM.id, Senin (12/7).
Daeng setuju dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara mandiri, asalkan memenuhi dua syarat penting.
Baca juga : Siswono: Yang Penting Bisa Cepat Divaksin
Pertama, dikhususkan bagi masyarakat mampu atau WNA yang ingin mendapatkan akses vaksinasi. Kedua, program vaksinasi pemerintah harus terus digencarkan dan ditingkatkan jangkauannya, hingga ke pelosok daerah.
"Vaksin mandiri dikhususkan untuk masyarakat mampu, dan WNA yang saat ini belum terakses vaksinasi. Mereka yang tidak mampu dan masuk ke dalam kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, tentara atau polisi, tetap masuk ke dalam program vaksinasi pemerintah yang sudah berjalan. Itu harus tetap jalan. Nggak boleh diganggu," papar Daeng.
Baca juga : Yang Gratis Ada Yang Bayar Ada
"Vaksinasi mandiri ini juga menjadi semacam bentuk gotong royong dari masyarakat mampu. Bantulah pemerintah, ringankan beban pemerintah. yang mampu, jangan nunggu gratis. Kan bisa beli. Kalau diatur begitu, saya kira nggak masalah. Yang penting, program vaksinasi pemerintah yang selama ini berjalan, harus terus dimasifkan," sambungnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya