Dark/Light Mode

Vaksin Corona

Yang Gratis Ada Yang Bayar Ada

Senin, 12 Juli 2021 07:40 WIB
Pemerintah terus menggencarkan target vaksinasi Corona di Tanah Air. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
Pemerintah terus menggencarkan target vaksinasi Corona di Tanah Air. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus menggencarkan target vaksinasi Corona di Tanah Air. Selain menyediakan vaksin gratis, pemerintah juga membuka layanan vaksin mandiri alias berbayar. Namun di dunia maya, layanan vaksin berbayar ini dicurigai jadi ajang bisnis.

Untuk vaksin gratis, layanan yang diberikan pemerintah tetap sama. Bisa melalui puskesmas, kantor kepolisian, markas tentara hingga sentra-sentra yang memang disediakan pemerintah untuk mendapatkan layanan vaksin gratis.

Sementara untuk vaksin berbayar, pemerintah baru mengizinkan dilakukan pada salah satu perusahaan BUMN, PT Kimia Farma (KF) Tbk. Layanan vaksin berbayar ini juga baru tersedia di 8 klinik Kimia Farma yang tersebar di 6 kota.

Baca juga : Vaksin Moderna Bantuan AS Bakal Dijadikan Booster Bagi Nakes

Kementerian Kesehatan selaku otoritas pemerintah yang menaungi masalah kesehatan, juga sudah menetapkan harga untuk vaksin berbayar ini. Setiap warga yang ingin mendapatkan vaksin berbayar, harus merogoh kocek sebesar Rp 879.140 untuk dua kali penyuntikan. Jumlah tersebut berasal dari harga vaksin per dosis Rp 321.660 dan layanan Rp 117.910.

Rencananya, mulai hari ini, warga sudah bisa menikmati layanan vaksi berbayar itu. Namun untuk tahap awal, setiap klinik membatasi warga yang ingin mendapatkan vaksin berbayar hanya 200 orang per harinya.

Wakil Menteri BUMN, Pahala N Mansury mengatakan, pelayanan vaksinasi individu ini merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia. “Tujuannya untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya,” kata Pahala melalui keterangan tertulis kepada wartawan, kemarin.

Baca juga : Tiga Juta Vaksin Moderna Dari AS Tiba Di Indonesia

Dia bilang KF sebagai bagian dari holding BUMN farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional. “Baik melalui vaksinasi gotong royong perusahaan maupun individu,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama KF, Verdi Budidarmo menyebut program vaksinasi gotong royong individu sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 19/2021 tentang perubahan atas Permenkes Nomor 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi.

“Setelah menjalankan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) perusahaan, Kimia Farma memberikan pilihan baru bagi masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi sendiri,” ajak Verdi.

Baca juga : Dua Hari, Kasus Corona Jakarta Turun Di Bawah 10 Ribu

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin yang digunakan di Klinik KF adalah Sinopharm. Jenis vaksin ini sama seperti yang digunakan pada vaksinasi gotong royong perusahaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.