Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Produktivitas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Perlu Ditingkatkan Agar Berdaya Saing
Kamis, 15 Juli 2021 20:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura mendesak dilakukan untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian di Tanah Air, seperti penambahan jumlah penduduk, berkurangnya lahan produktif dan peningkatan daya beli masyarakat.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura diharapkan juga bisa meningkatkan daya saing pertanian nasional," tutur Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Kadir Ruslan.
Peningkatan daya saing diharapkan bisa memunculkan peluang ekspor. Statistik menunjukkan produktivitas padi, kedelai dan bawang merah cenderung landai dalam beberapa tahun terakhir, dengan masing-masing di angka 5 ton per hektar gabah kering giling, 1,5 ton per hektar biji kering dan 10 ton per hektar.
Baca juga : Dukung Perpanjangan PPKM Darurat, Semua Pihak Diminta Berkorban
Sementara itu, produktivitas jagung menunjukkan tren yang meningkat dengan capaian 5,5 ton pipilan kering per hektar pada 2019. Menurutnya, belajar dari kesuksesan peningkatan produktivitas tanaman jagung, salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong produktivitas tanaman padi adalah dengan meningkatkan skala penggunaan varietas unggul, khususnya padi jenis hibrida.
Hingga saat ini tingkat penerimaan petani terhadap benih padi hibrida masih sangat rendah.
Kadir menyebutkan, ada sejumlah isu yang perlu dievaluasi sehubungan dengan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, seperti catatan teknis terkait perhitungan produktivitas, tren perkembangan produktivitas dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga : KPK Dalami Aliran Uang Dari PT Adonara Propertindo Ke Mantan Bos Sarana Jaya
Selain itu lanjutnya, tingkat produktivitas padi dan palawija menurut profil budidaya usaha pertanian, disparitas atau kesenjangan produktivitas antar wilayah dan pengaruh teknologi melalui mekanisasi dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi di Indonesia.
“Analisis mengenai level produktivitas komoditas pertanian di Indonesia dihadapkan pada isu mengenai data yang tidak seragam dan akurasi metode yang digunakan dalam pengumpulan data,” jelasnya.
Secara umum, lanjutnya, pendekatan dalam pengukuran produktivitas dapat dikelompokkan ke dalam pengukuran objektif (objective measurement) dan pengukuran subjektif (subjective measurement).
Baca juga : Kemendagri Minta Kepala Daerah Terus Berinovasi, Tingkatkan Layanan Publik
Pengukuran objektif menggunakan pendekatan statistik (survey sampling) dan eksperimen pengukuran. Sementara pengukuran subjektif hanya mengandalkan perkiraan petugas pengumpulan data.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya