Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nutrisi Tepat Tingkatkan Imun Anak Di Tengah Lonjakan Covid-19

Sabtu, 17 Juli 2021 21:32 WIB
Nutrisi tepat bagi anak/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Nutrisi tepat bagi anak/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah upaya mengejar target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024, Pemerintah menghadapi tantangan baru: pandemi yang tak kunjung berakhir. Belum lagi angka kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia sempat menjadi paling tinggi di dunia. Penyebabnya, selain riwayat komorbid pada anak, kecukupan asupan gizi anak juga turut memengaruhi.

Dalam webinar nasional yang diselenggarakan PP Muslimat NU bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Jumat (16/7), anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Meta Herdiana Hanindita mengatakan, berdasarkan data per 14 Juli 2021, dari semua kelompok umur, anak-anak menempati 13 persen penderita Covid-19. Sebanyak 1,1 persen di antaranya meninggal.

“Yang utama saat ini adalah menjaga imunitas dan daya tahan tubuh anak. Jangan sampai anak menjadi malnutrisi. Kesalahan yang sering terjadi adalah, orang tua beranggapan malnutrisi adalah kurang gizi. Padahal overweight dan obesitas juga termasuk malnutrisi. Karena itu, kecukupan gizi anak saat ini menjadi penting,” jelas Meta.

Meta menjelaskan, pada dasarnya, tidak ada perbedaan kebutuhan gizi anak di masa pandemi maupun di luar masa pandemi. Sebab, nutrisi di awal kehidupan sangat mempengaruhi masa depan anak.

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang malnutrisi akan menjadi pekerja kasar, sementara anak dengan cukup gizi akan menjadi pekerja kerah putih. Karena itu, kesalahan asupan gizi pada anak harus diperhatikan sedini mungkin. Misalnya, anak yang sudah terlanjur mengonsumsi kental manis, harus segera diganti susunya.

"Susu kental manis ini sebetulnya kandungan nutrisinya tidak disesuaikan dengan kebutuhan bayi atau anak. Jadi harus segera ganti dengan susu yang kandungan protein tinggi, kandungan gula rendah dan memang susu yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan perkembangan anak,” tambah Meta.

Dalam kesempatan yang sama, aktor Zaskia Adya Mecca juga berbagi cerita mengenai cara memenuhi asupan gizi keluarganya. Ia mengakui, saat kecil rutin mengkonsumsi susu kental manis.

Menurutnya, dulu informasi susah. Sehingga ikut-ikutan suka dengan kental manis. "Tapi sekarang, saat usia saya 33 tahun, saya baru merasakan efeknya, seperti gula darah, kolesterol. Inilah efek dari yang saya konsumsi sewaktu kecil,” jelas istri Hanung Bramantyo ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.