Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Disebut Jadi Pusarnya Corona

Indonesia Disorot Dunia

Senin, 19 Juli 2021 08:09 WIB
Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19. (Foto: Tedy O Kroen/RM)
Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19. (Foto: Tedy O Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus Corona yang terjadi sejak awal Juli membuat Indonesia disorot dunia. Indonesia pun dicap sebagai episentrum alias pusarnya Corona.

Lonjakan kasus besar-besaran membuat Indonesia menggantikan India sebagai pusat Corona di dunia. Mengacu data yang dihimpun Worldometers.info, Sabtu (17/7), Indonesia berada satu tingkat di atas India perihal penambahan kasus baru harian virus asal China itu. Indonesia mencatat 51.952 kasus baru, sedangkan India mencatat 41.283 kasus baru.

Di hari yang sama, data media terkemuka asal Amerika Serikat, The New York Times, juga menyebut Indonesia menjadi episentrum baru Corona di dunia. Sebab, selama dua hari berturut-turut, jumlah kasus hariannya melampaui India dan Brasil dengan lebih dari 50.000.

The New York Times melaporkan, lonjakan kasus di Tanah Air merupakan bagian dari gelombang baru virus Corona varian Delta. Varian ini juga ikut melumpuhkan negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Thailand. Bedanya, varian Delta yang masuk ke Indonesia lebih masif, hingga menyebabkan angka kematian meroket tajam.

Varian Delta pertama kali teridentifikasi di India dan sempat mencapai lebih dari 414.000 kasus pada Mei. Tetapi, sejak saat itu, kasus Corona di negeri Bollywood itu, turun bertahap hingga menjadi sekitar 40.000-an kasus.

Di beberapa daerah di Indonesia, lonjakan kasus Corona membuat fasilitas layanan kesehatan melampaui batasnya. Beberapa rumah sakit sampai membuka tenda darurat, agar bisa menampung pasien yang terus berdatangan.

Akibat lonjakan kasus ini, sejumlah negara membatasi dan menutup perbatasan mereka bagi warga Indonesia. Antara lain Singapura, Uni Emirate Arab, Arab Saudi, Oman, Belanda, Hong Kong, Filipina, Jepang, Bahrain, dan Taiwan.

Filipina menjadi negara terakhir yang membubuhkan tinta merah bagi WNI dan pendatang asal Indonesia. Dilansir dari Reuters, Rabu (14/7), larangan WNI masuk Filipina disampaikan Juru Bicara Kepresidenan, Harry Roque. Larangan masuk berlaku bagi semua orang yang datang dari Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.