Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jalan Indonesia Menjadi Negara Maju Kian Terjal

Minggu, 11 Juli 2021 07:40 WIB
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. (Foto : Istimewa).
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Posisi Indonesia yang kini menjadi negara dengan peng­hasilan menengah ke bawah, membuat jalan Indonesia menjadi negara dengan perekono­mian maju kian terjal.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengata­kan, penurunan peringkat peng­hasilan ini membuat Indonesia kian jatuh dalam jebakan negara dengan penghasilan kelas me­nengah.

Baca juga : Ayo, Semangat Bangkitkan Ekonomi Melalui Vaksinasi

“Saat pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen saja, Indonesia baru bisa naik kelas men­jadi negara berpenghasilan atas 17-20 tahun lagi, atau target pemerintah di 2045. Dengan pandemi ini dan peringkat kita kembali turun, mustahil di 2045 target ini terealisasi,” kata Faisal kepada Rakyat Merdeka.

Menurut Faisal, pandemi Covid-19 juga membawa Indo­nesia ke dalam jebakan negara berpenghasilan menengah. Ber­bagai pendapat ekonom dunia menerangkan, jika suatu negara selama lebih dari 42 tahun tidak bisa menaikkan posisinya men­jadi negara maju, maka akan masuk ke dalam jebakan negara berpenghasilan menengah.

Baca juga : Sandi: Hari Belanja Diskon Indonesia Jadi Momentum Bantu Pulihkan Ekonomi

Indonesia, kata Faisal, su­dah masuk ke negara dengan pendapatan kelas menengah sejak 1996, atau sudah 25 tahun yang lalu. Artinya, jika 20 tahun Indonesia tidak bisa menaik­kan peringkat, sama saja sudah terjebak dalam negara berpeng­hasilan menengah.

Untuk bisa menjadi negara dengan pendapatan kelas atas atau negara maju, pendapatan per kapita harus di atas 12 ribu dolar ASper tahun.

Baca juga : Bersama Pemprov Jabar, Danone Indonesia Kejar Target Turunkan Stunting

“Saat ini kita turun jadi di bawah 4 ribu dolar AS, sangat jauh untuk mengejar ini dalam 20 tahun,” ujar Faisal.

Dia menerangkan, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sedikit­nya 8 persen per tahun agar pendapatan per kapita Indonesia bisa di angka 12 ribu dolar AS. Namun, ini sangat sulit dike­jar apalagi di masa pandemi Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.