Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Posisi Indonesia yang kini menjadi negara dengan penghasilan menengah ke bawah, membuat jalan Indonesia menjadi negara dengan perekonomian maju kian terjal.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, penurunan peringkat penghasilan ini membuat Indonesia kian jatuh dalam jebakan negara dengan penghasilan kelas menengah.
Baca juga : Ayo, Semangat Bangkitkan Ekonomi Melalui Vaksinasi
“Saat pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen saja, Indonesia baru bisa naik kelas menjadi negara berpenghasilan atas 17-20 tahun lagi, atau target pemerintah di 2045. Dengan pandemi ini dan peringkat kita kembali turun, mustahil di 2045 target ini terealisasi,” kata Faisal kepada Rakyat Merdeka.
Menurut Faisal, pandemi Covid-19 juga membawa Indonesia ke dalam jebakan negara berpenghasilan menengah. Berbagai pendapat ekonom dunia menerangkan, jika suatu negara selama lebih dari 42 tahun tidak bisa menaikkan posisinya menjadi negara maju, maka akan masuk ke dalam jebakan negara berpenghasilan menengah.
Baca juga : Sandi: Hari Belanja Diskon Indonesia Jadi Momentum Bantu Pulihkan Ekonomi
Indonesia, kata Faisal, sudah masuk ke negara dengan pendapatan kelas menengah sejak 1996, atau sudah 25 tahun yang lalu. Artinya, jika 20 tahun Indonesia tidak bisa menaikkan peringkat, sama saja sudah terjebak dalam negara berpenghasilan menengah.
Untuk bisa menjadi negara dengan pendapatan kelas atas atau negara maju, pendapatan per kapita harus di atas 12 ribu dolar ASper tahun.
Baca juga : Bersama Pemprov Jabar, Danone Indonesia Kejar Target Turunkan Stunting
“Saat ini kita turun jadi di bawah 4 ribu dolar AS, sangat jauh untuk mengejar ini dalam 20 tahun,” ujar Faisal.
Dia menerangkan, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sedikitnya 8 persen per tahun agar pendapatan per kapita Indonesia bisa di angka 12 ribu dolar AS. Namun, ini sangat sulit dikejar apalagi di masa pandemi Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya