Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mundur Dari Kursi Komisaris

Rektor UI Sepi Tepuk Tangan

Jumat, 23 Juli 2021 07:30 WIB
Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro. (Foto: Istimewa)
Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Rektor UI sudah memilih opsi mundur dari Wakil Komisaris Utama BRI. Nama baik UI sudah telanjur tercoreng, tak sesuai lagi dengam slogannya veritas (kejujuran), probitas (kebenaran), iustitia (keadilan). Harusnya juga mundur sebagai Rektor UI,” kicaunya.

Sikap berbeda ditunjukkan mantan Anggota DPR, Akbar Faizal. Menurutnya, Rektor UI berhasil memenangkan pertarungan nurani dan kewarasan komunal dengan lebih memilih UI ketimbang jabatan komisaris BRI, yang bergaji miliaran.

“Satu niat baik dari beliau harus kita catat dan teruskan. Sebab, saya yakin kita semua berniat baik bagi negeri yang sungguh baik ini,” tulisnya di akun Twitter @akbarfaizal68, kemarin.

Baca juga : SEA Games Ditunda, KOI Puji Komitmen Menpora Tetap Dukung Pelatnas

Untuk diketakui, berdasarkan laporan tahunan BRI pada 2020 menyebutkan, gaji seluruh komisaris mencapai Rp 127,2 miliar. Jumlah tersebut sudah termasuk honorarium, THR, tantiem, tunjangan transportasi, premi asuransi purna-jabatan, dan pakaian korporat. Total penerima remunerasi tersebut sebanyak 17 orang.

Dalam laporan lain, disebutkan pula rincian dari gaji bulanan sekitar Rp 1 miliar itu. Terdiri dari gaji Rp 104 juta, tunjangan rutin Rp 30 juta, tantiem Rp 828 juta, transportasi Rp 20 juta, dan asuransi purna jabatan Rp 37 juta.

Ari didapuk sebagai Wakil Komisaris Utama BRI sejak 18 Februari 2020. Itu artinya, sudah lebih dari setahun Rektor UI ini menikmati ‘kursi basah’ sebagai komisaris di BRI.

Baca juga : PPKM Darurat, Truk Logistik Harus Dapat Prioritas Tapi Jangan Obesitas

Mengetahui Ari Kuncoro mundur, banyak warganet yang kegirangan. Karena merasa kritik, sindiran hingga bully-an yang dilakukan dalam beberapa hari belakangan, membuahkan hasil. Seperti diutarakan Wakil Ketua Karang Taruna Provinsi DKI Jakarta Dimas Akbar.

“The power of netizen. Teruslah menyuarakan kebenaran ditengah situasi yang tidak benar,” cuitnya di akun @dimasakbarz.

Tapi, pentolan Drone Emprit respek sama sikap Ari yang akhirnya mengundurkan diri dan memilih fokus memimpin UI. “Respect “Kontroversi rangkap jabatan Rektor UI Ari Kuncoro menemui ujungnya. Sang rektor mengundurkan diri dari posisi Wakil Komisaris Utama BRI. Semoga @univ_indonesia bisa berlari semakin kencang di level internasional,” tulis @ismailfahmi. “Walhamdulillah. Barokallah ya Profesor yang Rektor @univ_indonesia telah memberi contoh yang baik. Saya bagian dari Dosen UI merasa bangga dengan tindakan ini guna menjaga integritas keilmuan dan dunia akademik serta menjadi contoh bagi anak bangsa. Salam sehat,” sahut @cholilnafis. “Rektor UI mundur dari komisaris BRI. BRI maju jadi komisaris UI! #eh,” canda akun @ainunnajib.

Baca juga : Menteri BUMN Apresiasi Kontribusi Besar Telkom Selama 56 Tahun

“Selanjutnya perlu mencabut PP No. 75 thn 2021 dan berlakukan kembali PP No. 68 tahun 2013, agar rektor selanjutnya tidak dapat merangkap jabatan,” pinta @yoyolindachan. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.