Dark/Light Mode

Panen Raya di Sejumlah Sentra Masih Terus Berlangsung

Menteri Syahrul Pastikan Stok Beras Nasional Aman

Jumat, 23 Juli 2021 06:03 WIB
Presiden Jokowi bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau panen raya padi Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4). (Foto: Kementan)
Presiden Jokowi bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau panen raya padi Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4). (Foto: Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa ketersediaan beras nasional saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Di banyak daerah panen raya terus berlangsung.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa panen raya untuk musim tanam kedua terjadi hampir di semua daerah. Terutama di sejumlah sentra padi seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan juga pulau Sulawesi.

“Memasuki musim panen raya berarti stok beras kita makin meningkat. Oleh karena itu sepanjang data yang kita miliki serta dari hasil aktualisasi di lapangan, Insya Allah semua dalam kendali, dimana stok beras terkendali cukup baik, bahkan kita sangat over stock di beberapa daerah. Karena itu dalam kondisi apapun, sesuai perintah bapak Presiden (Jokowi), stok pangan kita untuk kebutihan 270 juta jiwa bisa kita persiapkan,” kata Mentan di Istana Bogor setelah melaporkan stok beras nasional kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (22/07/2021).

Berdasarlan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik dan juga Kementan, produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021.

Baca juga : Tinjau Gudang Bulog, Presiden Pastikan Stok Beras Aman

Di samping itu, kondisi stok pada akhir tahun 2020 mencapai 7,3 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri mencapai 30,8 juta ton, sementara perkiraan kebutuhan mencapai 29,6 juta ton. Maka ada surplus sebesar 8,5 juta ton. Musim Tanam (MT) I 2021, terdapat stok awal 7,39 juta ton, produksi 17,56 juta ton dan konsumsi 14,67 juta ton, sehingga ada stok akhir Juni 10,29 juta ton.

Pada MT-II 2021, terdapat stok awal Juli 10,29 juta ton, prognosa produksi 14,25 juta ton dan konsumsi 14,91 juta ton sehingga stok akhir Desember 2021 diperkirakan mencapai 9,63 juta ton.

Mentan menegaskan, beras adalah kebutuhan utama yang harus dikelola secara baik dan benar. Karena itu Kementan bersama unsur pemerintah daerah terus berupaya melakukan peningkatan produktivitas. Diantaranya dengan sentuhan teknologi, menambah jumlah mekanisasi, kemudian menambah kemampuan sumber daya manusia dan menggunakan benih varietas unggul.

“Dengan begitu kita yakin produksi beras kita makin meningkat tajam. Apalagi saat ini panen padi musim tanam kedua sedang berlangsung. Artinya gudang-gudang Bulog akan semakin penuh,” ujar Mentan.

Baca juga : Menteri BUMN Pastikan Stok Obat Untuk Pasien Covid-19 Aman

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa kebutuhan stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian itu disampaikan Jokowi usai mengecek langsung kondisi beras nasional di gudang Bulog Jakarta Utara, Rabu (21/07/2021).

“Saya memastikan bahwa stok nasional untuk beras cukup, tadi Pak Kabulog menyampaikan bahwa stok yang ada di Bulog 1,373 juta ton, artinya stok kita cukup. Saya mengecek dan mengontrol kesiapan dari bantuan beras yang akan diberikan kepada masyarakat,” tegas Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menambah anggaran sebesar Rp 55,21 triliun untuk membantu masyarakat yang terdampak penerapan PPKM. Anggaran sebesar itu digunakan untuk program-program perlindungan sosial seperti Keluarga Harapan (PKH) atau PKH bagi 10 juta keluarga dengan estimasi total penerima manfaat adalah 40 juta orang selama 12 bulan, sehingga total anggarannya adalah Rp28,3 triliun.

Kemudian ada juga program Kartu Sembako yang ditujukan untuk 18,8 juta keluarga, sehingga estimasi total penerima manfaat adalah 75,2 orang dengan alokasi anggaran Rp 49,89 triliun. Masing-masing keluarga mendapat Rp 200 ribu/bulan selama 14 bulan.

Baca juga : PPKM Darurat, Bulog Pastikan Stok Beras Aman

Yang juga tak kalah penting adalah program bantuan beras Bulog, yaitu pemberian beras 10 kilogram per keluarga bagi 28,2 juta keluarga atau 115,2 juta orang yang merupakan penerima bantuan sosial tunai dan kartu sembako dengan anggaran Rp 3,58 triliun.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merumuskan 5 cara bertindak (CB) sektor Pertanian di masa pandemi, sebagai upaya penyediaan ketersediaan pangan dan pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi terutama percepatan tanam dan perluasan tanam baru. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.