Dark/Light Mode

Sebut Jakarta Terancam Tenggelam

Biden Hidupkan Proyek Ibu Kota Negara Baru

Sabtu, 31 Juli 2021 08:07 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Istimewa)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Qoswara mengatakan, belum ada kementerian/lembaga (K/L) yang mengusulkan untuk membebaskan lahan di ibu kota baru. "Kalau ditanyakan dana IKN ada nggak, kami belum mendapatkan usulan-usulan tersebut. Jadi, sampai saat ini kita belum tahu apakah nanti akan ada dana untuk IKN atau tidak, karena memang belum ada K/L yang mengusulkan untuk itu," kata Qoswara, dalam bincang bareng DJKN secara virtual, kemarin. 

Soal kemungkinan Jakarta tenggelam yang disampaikan Biden itu, sebenarnya sudah dipaparkan Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA), 19 Juli lalu. Menurut NASA, Jakarta dan pulau reklamasi menjadi salah satu kota pesisir yang terancam kelelep. Penyebabnya, kenaikan permukaan air laut imbas pemanasan global dan pencairan lapisan es. "Hanya sedikit tempat yang menghadapi potensi itu, salah satunya daerah dengan penduduk 32 juta orang di Jakarta," begitu bunyi laporan seperti tertulis pada laman NASA. 

Baca juga : Febby Rastanty Percaya, Pendidikan Modal Masa Depan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga sebenarnya sudah lebih dulu mewanti-wanti soal ini. Menurut LIPI, ada dua faktor yang menyebabkan Jakarta tenggelam, yaitu kenaikan air laut global dan penurunan permukaan tanah akibat penyedotan air tanah. LIPI memprediksi, permukaan laut pada 2050 dan 2100 akan naik 25 cm hingga 50 cm. Kenaikan permukaan laut akan mengancam warga kawasan pesisir di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, dan Demak. 

Menanggapi analisa itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria santai saja. Kata dia, Pemprov DKI sudah memiliki tim ahli yang dapat membuat Jakarta terhindar dari prediksi tersebut.

Baca juga : KPK Setor Rp 10 Miliar Uang Pengganti Dan Denda Ke Kas Negara

"Silakan saja, semua ahli boleh berpendapat. Kita juga punya ahli-ahli yang coba juga memberikan data fakta konsep tentang Jakarta ke depan yang lebih baik," kata Riza. Politisi Gerindra itu memastikan, pihaknya akan menjadikan Jakarta kota yang bersih, yang rapi, aman, indah, menarik dan tentu tidak tenggelam. 

Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menyatakan, yang disampaikan Biden sebenarnya barang lama. Sejumlah kajian menyebut penurunan tanah di Jakarta 11 cm per tahun. Pemprov DKI pun sudah mengantisipasi ini sejak lama. Misalnya, dengan membangun tanggul di pesisir Jakarta.

Baca juga : Suka Ganggu Tetangga Dengan Ringkikan Kuda

Meski ada ancaman penurunan tanah, menurut Yayat, pemindahan ibu kota bukan solusi. Ada solusi lain yang bisa dilakukan agar Jakarta tak tenggelam. Salah satunya proyek tanggul besar pesisir laut atau Giant Sea Wall. "Great Sea Wall sudah masuk rencana, tinggal saat ini kita punya anggaran cukup atau tidak," ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.