Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) akan meluncurkan Holding Jasa Survey dalam waktu dekat ini. Holding ini dipatok menjadi top five market leader pada 2024.
Menteri BUMN Erick Thohir berharap, PT Surveyor Indonesia (Persero), bisa membawa Holding Jasa Survey menjadi pemain dunia (go global).
“Saya yakin Surveyor Indonesia dapat membantu membawa Holding Jasa Survey untuk go global dan menjadi top five market leader di Asia Tenggara,” ujar Erick dalam acara media briefing Surveyor Indonesia yang digelar virtual di Jakarta, kemarin.
Apalagi, sambung Erick, pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh perusahaan BUMN melakukan berbagai penyesuaian. Mulai dari cara bekerja, cara berbisnis, hingga pengembangan model bisnis yang baru. Tidak terkecuali, bagi Surveyor Indonesia.
“Tentunya, perusahaan yang bergerak di bidang survei, inspeksi, dan konsultasi ini harus dapat bertransformasi menjadi perusahaan independen assurance nasional yang diakui dunia,” tegasnya.
Di kesempatan sama, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury berharap, tahun ini menjadi momentum bersama industri Testing, Inspection, And Certification (TIC). Khususnya bagi BUMN, untuk menjadi perusahaan surveyor assurance terkemuka, tidak hanya di Indonesia.
Baca juga : Menpora Jadi Penguji Mahasiswa S3 Di Universitas Pakuan
Salah satu upaya itu melalui pembentukan Holding Jasa Survey. Selanjutnya, Surveyor Indonesia akan bergabung bersama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI dan PT Sucofindo (Persero).
“Holding ini harus bisa menjadi salah satu dari lima perusahaan top industri jasa survey se-Asia Pasifik,” harap Pahala.
Untuk itu, lanjut mantan bos Bank BTN ini, sebuah visi telah dicanangkan bagi Holding Jasa Survey. Yakni, bisa meningkatkan budaya kerja yang semakin positif, memiliki integritas tinggi dan kemampuan untuk mengembangkan industri.
Direktur Utama Surveyor Indonesia Muhammad Haris Witjaksono mengakui, penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2021 tentang proses pembentukan holding sudah keluar pada Mei lalu.
“PP itu menjadi landasan proses pergerakan Holding Jasa Survey,” katanya.
Saat ini, proses inbreng saham pemerintah kepada BKI, selalu induk Holding Jasa Survei, sedang dipersiapkan. Karenanya, dalam waktu dekat diharapkan masing-masing BUMN dapat melakukan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) terkait proses inbreng tersebut.
Baca juga : Erick Thohir Rombak Direksi Pupuk Indonesia
“Minggu-minggu ini barangkali akan ada RUPS BKI, RUPS Sucofindo, juga RUPS Surveyor Indonesia untuk inbreng saham pemerintah kepada BKI. Insya Allah, Agustus ini (Holding Jasa Survei) sudah bisa diselesaikan,” katanya.
Namun ia memastikan, Pemerintah masih akan memiliki saham Dwiwarna. Di mana saham ini tetap menjadi sebagai saham pengendali kendati ada proses inbreng.
Artinya, walaupun sekitar 84 persen saham pemerintah yang ada di Surveyor Indonesia diserahkan kepada BKI, namun pemerintah masih tetap memiliki satu saham. Yakni Saham Merah Putih atau saham pengendali.
“Sehingga, kebijakan-kebijakan yang krusial tetap bisa diambil Pemerintah untuk bisa kami laksanakan di Surveyor Indonesia,” imbuhnya.
Ia menilai, kehadiran holding merupakan upaya adaptasi dan kolaborasi tiga BUMN dalam menghadapi tantanga. Khususnya yang menuntut perusahaan lebih kompetitif dan terus berkembang.
Menurutnya, konsolidasi tersebut merupakan bahan bakar baru untuk ketiga perusahaan bisa maju dan tumbuh lebih baik lagi. Tentunya dengan dukungan jaringan dan infrastruktur yang kian luas dan kuat.
Baca juga : Pakar: Holding Ultra Mikro Bukan Proses Akuisisi
“Peluang-peluang baru akan semakin terbuka. Dan pengembangan bisnis dan perluasannya akan menjadi lebih cepat terwujud,” ucapnya.
Bahkan, untuk mencapai target Top 5 Industry Survey se-Asia Pasifik pada 2024, Holding Jasa Survei telah memiliki peta jalan. Seperti mengkonsolidasikan bisnis setiap portofolio dengan cabang dan unit-unit operasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, membangun kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia), melakukan investasi yang fokus pada peningkatan pendapatan, melakukan pengembangan bisnis sesuai championship yang telah ditetapkan. Serta, kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholders untuk mengembangkan industri jasa TIC.
Untuk itu, dalam pengembangan bisnis holding, ketiga BUMN telah menyepakati kerja sama pengembangan pada beberapa sektor.
“Misalnya kerja sama di sektor Geospasial, Sertifikasi Halal, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dan Green Economy yang akan menjadi cikal bakal tumbuhnya portofolio baru pada jangka menengah dan panjang,” tutupnya. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya