Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah menyelidiki kemungkinan simpatisan Taliban di Indonesia. Ini dilakukan menyusul krisis yang terjadi di Afghanistan setelah Taliban menguasai pemerintahan.
Polri kini lagi melacak para simpatisan Taliban untuk mengantisipasi gerakan terorisme dan ekstrimisme di Tanah Air. "Kami sedang melakukan penyelidikan, ada kaitannya atau tidak, kita belum bisa menentukan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Jakarta, Minggu (22/8).
Baca juga : Kematian Harian Di Lampung Dan DIY Tembus 5 Besar
Intensitas gerakan Taliban di Afghanistan yang meningkat, menimbulkan gelombang eksodus warga. Meski demikian, kata Argo, hingga saat ini Polri belum mendapatkan informasi simpatisan Taliban di Tanah Air. Untuk itu pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
"Belum dapatkan informasi itu. Namun Polri tetap waspada, dan tetap melakukan penyelidikan terkait itu," tegas Argo.
Baca juga : Polisi Selidiki Dugaan Britney Spears Pukul Stafnya
Setelah pemerintah Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, kelompok Taliban mengambil alih pemerintahan. Krisis pemerintahan ini mengakibatkan warga Afghanitan berusaha keluar dari negaranya. Hingga terjadinya chaos di Bandara Kabul dan menewaskan sejumlah warna sipil.
Dalam diskusi virtual membahas dampak kepemimpinan Taliban terhadap terorisme di Indonesia, Sabtu (21/8), beberapa pengamat dan praktisi mengatakan kemenangan Taliban di Afghanistan diprediksi tidak akan memicu aksi terorisme di Indonesia.
Baca juga : Alumni Pelayaran Kebangsaan Komit Majukan Indonesia
Karena tidak ada bukti-bukti yang mendukung dugaan tersebut. "Kita tidak perlu khawatir dengan kemenangan Taliban dan kaitan itu dengan aksi terorisme di Indonesia, karena tidak ada bukti empiris kemenangan gerakan di luar negeri memicu aksi terorisme di Indonesia dalam hal ini yang terkait Islam," kata Imron Byhaqi alias Abu Tholut, WNI yang pernah bertempur di Afghanistan pada periode sekitar 1985-1992.
Menurut dia aksi teror baru akan terjadi jika ada konflik, kezaliman, penjajahan, dan berita-berita duka. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya