Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Setelah Sertifikat Vaksin Presiden Bocor

Pak Menkes, Kok Cuma Data Pejabat Yang Ditutup

Sabtu, 4 September 2021 09:05 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Patra/RM)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Patra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bergerak cepat menyikapi bocornya sertifikat vaksin Presiden Jokowi. BGS, sapaan Budi Gunadi Sadikin, langsung menutup data pribadi para pejabat di aplikasi PeduliLindungi. Hal ini dilakukan agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan data tersebut. Mengomentari hal ini, ada yang berceloteh, jangan cuma pejabat yang datanya ditutup, rakyat juga dong.
 
Sertifikat vaksin Jokowi yang beredar di sosial media, kemarin, memang ngeri-ngeri sedap. Di dalamnya berisi sejumlah data pribadi tanpa disensor. Sebagaimana data sertifikat vaksin pada umumnya, ada Nomor Induk Kependudukan (NIK), QR Code, ID, tanggal lahir, dan batch ID. Bahkan ada juga beredar nomor telepon seluler ajudan Presiden.
 
Sebelum heboh bocornya kartu vaksin Jokowi ini, aplikasi PeduliLindungi memang mudah dibuka untuk melihat data. Asal tahu NIK, tanggal lahir, dan tanggal vaksin, sertifikat seseorang bisa diunduh.
 
BGS, selaku wali data dari aplikasi PeduliLindungi, menyadari bahwa sistemnya masih dalam tahap penyempurnaan. Sehingga data pribadi di sertifikat vaksin masih bisa bocor. 
 
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menerangkan, pihaknya sudah mendapat informasi bahwa ada yang mengakses NIK Jokowi di aplikasi PeduliLindungi sejak Kamis malam. “Sekarang sudah dirapikan. Data para pejabat ditutup," ucapnya, di Mapolda Metro Jaya, kemarin.
 
Budi menjelaskan, NIK yang sudah tersebar luas ternyata bukan hanya milik Jokowi. Beberapa pejabat lain juga. Makanya, pihaknya menutup data itu agar tidak bisa diakses pihak lain. 
 
"Nah, sekarang kami akan tutup untuk beberapa pejabat yang sensitif. Yang beberapa data pribadinya sudah terbuka, akan kami tutup," sambungnya.
 
Bagaimana tanggapan Jokowi mengenai bocornya kartu vaksin ini? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyatakan, Jokowi tidak kecewa dengan peristiwa ini. Sebab, Jokowi paham bahwa NIK-nya sudah beredar luas. NIK Jokowi gampang diakses karena tercantum di data KPU.
 
"Nggak, tidak mungkin kecewa. Ini karena beliau adalah pejabat publik, sehingga data NIK beliau juga tercantum di KPU,” ucapnya, tadi malam. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.