Jangan Lengah! Varian Mu Sudah Masuk Asia

 Sebelumnya 
“Varian Mu ini masih varian yang membutuhkan perhatian untuk dicermati, apakah memiliki kecenderungan lebih menular atau menyebabkan lebih berat penyakitnya,” ucap Amin.

Lalu, bagaimana dengan vaksin yang sudah banyak digunakan masyarakat? Apakah bisa menghadapi virus varian Mu? Amin menjawab, masih cukup efektif. “Karena efikasi masih di atas 50 persen,” ucapnya.

Baca juga : Ketua KPK Minta Waktu Putuskan Nasib Bank Panin Dalam Kasus Suap Pajak

Meski masih dalam pengamatan, alangkah baiknya pemerintah melakukan pencegahan. Untuk mencegah virus itu masuk ke Tanah Air, pemerintah disarankan melakukan beberapa langkah antisipatif. Salah satunya, menggiatkan surveilans, termasuk kepada mereka yang baru datang dari luar negeri.

Tak cukup dengan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) biasa, tapi mesti dengan Whole Genome Sequencing (WGS). “Kalau PCR biasa kita tidak bisa tahu varian apa,” tegas Amin.

Baca juga : Jangan Lengah Ya, Varian Mu Mengintai

Terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah sudah berupaya mengantisipasi masuknya virus tersebut ke Tanah Air.

Pemerintah menyadari, varian Mu ini berpotensi menimbulkan gelombang ketiga di Indonesia.

Baca juga : Perpusnas Dorong Aktualisasi Nilai Perjuangan Bangsa Melalui Naskah Kuno

“Kami berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan,” harap Suharso. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.