Dark/Light Mode

Pemerintah Jangan Gegabah Sikapi Alih Kekuasaan Di Afghanistan

Selasa, 24 Agustus 2021 17:31 WIB
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. (Foto: Ist)
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - DPR mengingatkan pemerintah untuk tidak terburu-buru dalam menentukan sikap terkait pergantian kekuangan di Afghanistan. Pasalnya, kondisi politik dan keamanan di sana masih sangat dinamis.

Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengatakan, dari informasi yang diterimanya, situasi alih kekuasaan di Afgahanistan masih diwarnai sejumlah perundingan. Sehingga, pemerintah Indonesia sebaiknya bersikap wait and see sampai dinamika politik dan keamanan di sana rampung seluruhnya.

Baca juga : Pesan Bamsoet Ke Sean Gelael: Jangan Mudah Berpuas Diri

"Kami dapat informasi juga, di sana sedang berlangsung perundingan-perundingan antara para pihak, stakeholder yang ada saat ini, baik Taliban lalu beberapa komponen lain terkait dengan peralihan kekuasaan ini. Sehingga penting bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak gegabah menentukan sikap," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (24/8).

Menurutnya, sikap terburu-buru dalam menentukan sikap terhadap alih kekuasaan di Afghanistan bisa berakibat fatal. Pasalnya, sikap tersbeut akan menentukan nama baik Indonesia.

Baca juga : Pabrik Ban Siap Tancap Gas

Politisi Partai Golkar ini pun berharap agar situasi di Afghanistan bisa segera stabil dan dapat menjadi lebih baik. Proses perundingan peralihan kekuasaan yang sedang terjadi, juga diharapkan dapat berjalan dengan damai sehingga para pemimpin di Afghanistan dapat memikirkan dan mengutamakan keselamatan masyarakat di Afghanistan.

"Kami harap situsinya sebetulnya ini kan kita juga mendengar banyak hal lah ya bagaimana ke depannya akan lebih baik tidak seperti dulu. Kita hanya bisa menunggu dan melihat," tambah legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II ini.

Baca juga : Bamsoet Puji Keberhasilan Pemerintah Evakuasi WNI Dari Afghanistan

Selain itu, terkait dengan kepulangan 26 WNI dan 7 WNA dari Afghanistan, Christina juga mengapresiasi Kementerian Luar Negeri dan TNI sebagai mitra Komisi I yang aktif dalam melakukan koordinasi dengan beberapa perwakilan di Afghanistan termasuk KBRI.

"Kami menyambut baik, kami bersyukur bisa pulang dengan aman ya, ada 26 orang pertama, sebelumnya 15 tapi kemudian meningkat jumlahnya," ungkapnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.