Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buntut Lapas Terbakar

Yasonna Disuruh Tanggung Jawab

Jumat, 10 September 2021 08:05 WIB
Menkumham Yasonna Laoly (kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah Banten Kemenkumham Agus Thoyib (kedua kanan) berbincang dengan warga binaan korban selamat kebakaran Lapas di RSU Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (9/9/2021). (Foto: Antara/Yan Sofyan/Bal)
Menkumham Yasonna Laoly (kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah Banten Kemenkumham Agus Thoyib (kedua kanan) berbincang dengan warga binaan korban selamat kebakaran Lapas di RSU Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (9/9/2021). (Foto: Antara/Yan Sofyan/Bal)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang menewaskan 44 orang berbuntut pajang. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly diminta bertanggung jawab.

Jumlah korban meninggal akibat kebakaran Lapas Kelas I Tangerang itu juga bertambah. Kemarin, ada tiga orang lagi yang meninggal. Total jumlah yang meninggal menjadi 44 orang dari sebelumnya 41 orang.

“Pada hari ini telah meninggal dunia narapidana korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Rika Aprianti, kemarin.

Baca juga : Gelora Minta Kasus Kebakaran Lapas Tangerang Diusut Tuntas

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga bergerak cepat menyelidiki kasus kebakaran ini. Mereka telah memeriksa 22 saksi terkait kejadian ini. Saksi yang diperiksa terbagi menjadi tiga klaster berbeda.

Klaster pertama adalah petugas yang bertugas pada hari kejadian. Kedua, klaster warga binaan yang selamat. Jumlahnya 73 orang. Kemudian ada klaster pendamping warga binaan.

“Kita lakukan pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus, kemarin.

Baca juga : Gus Jazil: Perlu Grand Design Baru Penanganan Warga Binaan

Tujuan pemeriksaan untuk mengumpulkan informasi mengenai penyebab kebakaran. “Apakah memang betul terjadi kebakaran, sumber api dari mana,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan, Polisi menduga terdapat indikasi kelalaian saat terjadinya kebakaran. “Arah ke sana sudah ada (indikasi), tapi masih dilakukan pengujian secara laboratoris titik api tersebut,” ungkap dia.

Yunus meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi aneh-aneh. Karena Pusat Laboratorium Forensik masih melakukan penyidikan. “Tim kami sedang bekerja dan akan kami sampaikan hasil dari penyidik maupun Puslabfor,” tukasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.