Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sinyal Ekonomi Mulai Bangkit
PLN Catat Konsumsi Listrik Naik 4,4 Persen
Sabtu, 11 September 2021 08:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatatkan peningkatan konsumsi listrik mencapai 146 Terra Watt hour (TWh) sejak Januari hingga Juli 2021. Atau tumbuh 4,44 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, kenaikan konsumsi sebagai indikator pemulihan ekonomi. Misalnya, konsumsi listrik di sektor industri pertumbuhannya mencapai 9,93 persen. Hal ini mengindikasikan, sektor industri di Indonesia sudah mulai bangkit kembali. Sektor rumah tangga juga tumbuh 3,34 persen.
Baca juga : Ekonomi Mungkin 3 Persen
“Ini menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19 dan ekonomi sudah mulai berjalan,” tutur Bob melalui siaran pers, kemarin.
Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah besi dan baja 21 persen. Diikuti oleh otomotif 19,5 persen, tekstil 6,9 persen, plastik 5 persen serta makanan dan minuman sebesar 3,7 persen.
Baca juga : Pemerintah Komit Kembangkan Industri Sawit Berkelanjutan
“Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mall, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” terang Bob.
Selain itu, peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan. Khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Baca juga : Regulasi PLTS Atap Bisa Tingkatkan Tarif Listrik, Ini Penjelasannya
Tercatat pada semester I-2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27 ribu Mega Watt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Jika dibandingkan pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26 ribu MW.
Karenanya, untuk meningkatkan penjualan listrik, pihaknya akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya