Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Imbas Perpanjangan PPKM

Ekonomi Mungkin 3 Persen

Minggu, 29 Agustus 2021 06:30 WIB
Grafik Ekonomi (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
Grafik Ekonomi (Foto: Ilustrasi Shutterstock)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 diprediksi hanya bisa mencapai 3 persen, imbas perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kenaikan kasus Covid-19.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, sejumlah sektor seperti transportasi, ritel, hingga industri manufaktur terdampak sangat dalam karena perpanjangan PPKM di awal kuartal III.

“Pelaku usaha sektor produksi tentu masih mendapatkan teka­nan,” kata Faisal kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut dia, ada dua faktor yang bisa mendorong laju per­tumbuhan ekonomi kuartal III. Faktor pertama adalah aktivitas ekonomi harus berjalan.

Baca juga : PKS Belum Mau Mikirin Kasus Gubernur Sumbar

“Pemerintah harus bisa memak­simalkan efektivitas dari PPKM. Jangan hanya memperpanjang masa pemberlakuan. PPKM juga harus bisa menekan kasus Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.

Faktor penentu kedua, per­cepatan program vaksinasi. Faisal meminta pemerintah memprioritaskan vaksinasi di seluruh wilayah supaya ekonomi bergerak kembali.

“Di kuartal III, kami harapkan pandemi reda, sehingga resesi bisa dicabut. Atau setidaknya, ada be­berapa hal yang direlaksasi maka akan terus bergerak pertumbuhan ekonominya,” pungkasnya.

Pengamat Institute for Develop­ment of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan, bukan hanya perso­alan pertumbuhan ekonomi per kuartal, pemerintah juga perlu fokus menjaga agar sektor industri sebagai pendorong utama ekonomi.

Baca juga : Penasaran Emas, Eko Tunda Pensiun

“Diharapkan industri dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Jadi, ini harus dipikirkan pemerintah juga,” kata Andry.

Menurutnya, untuk industri berorientasi ekspor di Indonesia, penting memastikan bahwa sek­tor tersebut mampu memenuhi permintaan dari negara tujuan ekspor dengan baik.

Jika industri di Indonesia gagal memenuhi kebutuhan mereka. Maka negara tersebut, akan men­cari industri dari negara lain untuk menggantikan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Selain itu, hal lain yang juga perlu mendapat perhatian ba­gaimana sektor industri tidak memberikan dampak negatif akibat pandemi yang terjadi.

Baca juga : Alumni Pelayaran Kebangsaan Komit Majukan Indonesia

“Misalnya, soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang men­desak dilakukan karena dampak dari pandemi Covid-19,” tegas Andry.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.