Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Groundbreaking Pabrik Industri Baterai Kendaraan Listrik
Bye-bye… Era Kejayaan Komoditas Bahan Mentah
Kamis, 16 September 2021 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik industri baterai kendaraan listrik yang dibangun PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, kemarin.
Jokowi didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Eks Wali Kota Solo itu mengatakan, nilai investasi pabrik tersebut mencapai 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 15,68 triliun.
Baca juga : Hari Ini, Jokowi Groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Di Karawang
“Ini pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia, bahkan pertama di Asia Tenggara,” ungkap Jokowi.
Jokowi memastikan, hadirnya pabrik baterai listrik ini sekaligus menandakan era kejayaan komoditas bahan mentah akan berakhir. Indonesia akan keluar dari jebakan pengekspor bahan mentah.
Sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, Jokowi yakin dalam 3 tahun sampai 4 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel. Seperti baterai lithium dan baterai kendaraan listrik.
Baca juga : Beralih Dari BBM Ke Listrik, Rezeki Petani Bantul Kian Mengalir Di Lahan Pasir
“Nilai tambah akan meningkat 6-7 kali lipat kalau nikel jadi sel baterai. Kalau jadi mobil listrik, nilainya bertambah 11 kali lipat,” ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, pembangunan pabrik ini ikut mendongkrak daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi. Langkah itu sekaligus menjadi penanda agar Indonesia terlepas dari ketergantungan impor.
Bolak-balik Ke Korsel
Baca juga : Gandeng LG, Hyundai Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Di Karawang
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bercerita soal sulitnya meloloskan negosiasi proyek pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik dengan LG Energy Solution Ltd. Dia sampai harus bolak balik ke Korea Selatan (Korsel) tujuh kali dan mengganti draf nota kesepahaman puluhan kali.
“MoU (Memorandum of Undertanding)-nya dibuat 21 kali draf. Tujuh kali ke Korea baru bisa teken MoU. Luar biasa sekali negosiasinya,” ungkap Bahlil.
Kendati begitu, Bahlil menegaskan, pembangunan ini melibatkan pengusaha nasional di daerah dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya