Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sri Mul Beberin Hasil Penagihan Utang BLBI

Yang Diburu Segajah Yang Didapat Sekutu

Rabu, 22 September 2021 07:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi Pers terkait BLBI di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/9/2021). (Foto: Humas Kemenkeu)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi Pers terkait BLBI di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/9/2021). (Foto: Humas Kemenkeu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya pemerintah memburu utang para obligor dan debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih belum memuaskan. Yang diburu nilanya segajah, tapi yang didapat cuma sekutu. Dalam laporan yang diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani, Satgas BLBI baru berhasil menarik dana sebesar Rp 110 miliar dari target sebesar Rp 110,45 triliun.

Perburuan terhadap utang negara kepada para obligor dan debitur BLBI sudah dimulai sejak Agustus lalu. Hingga saat ini, total suda ada 22 nama yang dipanggil Satgas BLBI ke Kantor Kementerian Keuangan. Namun, dari semua yang dipanggil, mayoritas tidak hadir atau hanya mengirimkan kuasa hukumnya saja.

Baca juga : Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Naik Pada Agustus

Dari 48 obligor yang menjadi prioritas Satgas BLBI untuk ditagih utangnya, terdapat sejumlah nama beken yang mengundang perhatian banyak publik. Mereka adalah keluarga Cendana dan keluarga Bakrie. Dari Cendana, nama Siti Hardianti Rukmana atau Mbak Tutut dan Tommy Soeharto. Sedangkan dari keluarga Bakrie, yakni Indra Usmansyah Bakrie dan Nirwan Dermawan Bakrie.

Kemarin, Sri Mulyani dan Menko Polhukam Mahfud MD menggelar konfrensi pers secara virtual. Keduanya, melaporkan perkembangan terbaru soal kinerja dari Satgas BLBI yang sudah 1 bulan ini memburu utang dari para obligor dan debitur BLBI. Selama hampir 20 menit, Mahfud dan Sri Mul gantian bicara.

Baca juga : Meski Kasus Perdata, Mahfud MD Wanti-Wanti Penagihan Utang BLBI Bisa Jadi Pidana, Jika…

Apa hasilnya? Kata Sri Mul, 22 obligor dan debitur yang dipanggil itu macam-macam orangnya. Ia mengelompokkannya jadi lima kategori. Pertama, mereka yang hadir dalam pemanggilan dan mengakui memiliki utang atau kewajiban kepada negara dan menyusun rencana penyelesaian utang. Kedua, mereka yang hadir dalam pemanggilan atau diwakilkan dan mengakui memiliki utang dan menyusun rencana penyelesaian utang. “Namun, proposal ditolak Satgas BLBI karena dianggap tidak realistis,” kata Sri Mul.

Ketiga, mereka yang hadir namun menyatakan tidak merasa punya utang dan urusan sama BLBI. Keempat, mereka yang tidak hadir dalam pemanggilan namun menyampaikan surat janji untuk penyelesaian utang. Kelima, mereka yang bahkan tidak hadir dalam pemanggilan dan tidak mengirimkan surat.

Baca juga : Kapolri Berikan 6 Pesan Untuk Mahasiswa Baru President University

Nah, dari 22 obligor dan debitur yang dipanggil itu, Satgas berhasil menyita sekaligus mencairkan dana Kaharuddin Ongko yang tersimpan di salah satu bank swasta nasional dalam bentuk escrow account. Jumlahnya mencapai Rp 110 miliar, terdiri atas escrow account dalam nominal rupiah sebesar Rp 664,9 juta dan 7,6 juta dolar AS atau setara Rp 109,5 miliar.

“Hasil sitaan ini sudah masuk ke kas negara sejak kemarin (20/9) sore,” kata Sri Mul.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.