Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Modal paling penting bagi setiap orang untuk hidup berdampingan dengan Corona adalah Vaksin Covid-19. Sayangnya masih ada segelintir yang menolaknya. Untuk mengajak mereka mau divaksin dibutuhkan edukasi hingga empati.
Direktur Yale Institute for Global Health Dr. Saad Omer memaparkan ada banyak cara untuk mendorong orang mau untuk divaksin. Pelan-pelan beri edukasi dengan mengajak mereka untuk berdiskusi seputar Covid-19.
"Saat diskusi tentang Covid-19 sedang berlangsung, kita dapat membicarakan tentang pengorbanan yang harus dilakukan oleh semua orang," kata Saad Omer dalam keterangan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kamis (7/10).
Sembari memberikan edukasi dibutuhkan empati dengan nilai-nilai yang mereka yakini. Tunjukkan rasa empati seperti misalnya saat ada yang mengeluhkan sulitnya melakukan berbagai kegiatan akibat Covid-19, sampaikan bahwa tempat-tempat yang ingin mereka datangi akan mulai dapat diakses kembali setelah semua orang menerima vaksin.
Baca juga : OJK: Leasing Bisa Tarik Kendaraan Tanpa Pengadilan
"Pastikan mereka merasa didengar. Jangan fokus pada vaksin karena justru menurunkan peluang keberhasilan kita meyakinkan mereka," ujar Dr. Omer.
Dalam diskusi, dia bilang jangan memotong pembicaraan. Jangan mendominasi percakapan atau terlalu cepat mengoreksi pendapatnya bahkan memotong pembicaraan. "Tidak perlu setuju dengan informasi yang salah, namun anda bisa berempati dan melanjutkan percakapan alih-alih mengakhiri atau menyudahi diskusi," kata Dr. Omer.
Mereka perlu dibuat merasa berdaya. Caranya adalah dengan menyemangatinya. Ingatkan bahwa mereka bisa membantu mengubah situasi, baik untuk diri sendiri maupun keluarganya, dengan mendapatkan vaksin.
Jika dalam pembicaraan mulai mengarah pada mitos atau teori konspirasi yang menjadi informasi yang benar dibutuhkan strategi. Sampaikan fakta bahwa vaksin Covid-19 itu aman dan efektif. "Tutup mitos dengan fakta. Tunjukkan alasan mitos tersebut tidak benar," tegas Dr. Omer.
Baca juga : Wakil Jaksa Agung Berikan Pengarahan Pada Rekernis Jamwas
Dibutuhkan metode komunikasi presumtif, yakni pendekatan komunikasi dengan membuat pernyataan atau presumsi (dugaan) telah terbukti berhasil di lingkungan klinik kesehatan. Menurut Dr. Omer, dalam situasi ini, jangan mengambil alih otonomi seseorang terhadap dirinya, melainkan menetapkan suatu keadaan secara lisan.
Dia mengingatkan bahwa berdiskusi dengan orang yang skeptis terhadap vaksin Covid-19 akan membutuhkan waktu panjang dan kesabaran. Harus diingat bahwa secara umum, orang-orang yang menolak vaksin dengan keras tidak akan berubah hanya melalui satu kali diskusi.
"Kuncinya adalah dengan tetap menjalin hubungan baik dengan mereka," ucap Dr. Omer.
Terpisah, Perwakilan Independent Allocation Vaccine Group (IAVG) Prof. Tjandra Yoga Aditama juga menyoroti tentang penolakan vaksin. Penolak vaksin mungkin di setiap provinsi di Indonesia masih ada. "Kelompok penolak vaksin ini juga masih ada di berbagai negara," terangnya.
Baca juga : Kemenhub Cabut Aturan Pembatasan Penerbangan Internasional
Menurutnya penolak vaksin tidak terbatas pada rentang usia tertentu. Ada yang muda, ada juga yang sudah lanjut usia. Di beberapa negara mulai melakukan hukuman yang tegas bagi mereka yang menolak vaksin. Setiap negara memiliki caranya masing-masing untuk mengatasi para penolak ini.
Namun yang pasti dibutuhkan perhatian khusus untuk mengatasi kelompok penolak vaksin. Edukasi harus disampaikan langsung oleh tokoh yang dihormati di tengah masyarakat.
"Perlu upaya yang bersifat lokal spesifik. Ini amat memerlukan keterlibatan aktif masyarakat setempat," sarannya. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya