Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mahesa Paranadipa berharap, tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Untuk mencegah gelombang ketiga itu, dia mendorong agar vaksinasi lebih dikebut lagi.
"Meskipun kita sudah melewati gelombang kedua dan ada prediksi gelombang ketiga dan seterusnya, tentu kita berharap tidak akan terjadi hal tersebut," kata Mahesa, dalam Serial Webinar Tim Mitigasi PB IDI bertajuk "Akselerasi Program Vaksinasi untuk Indonesia Sehat, Indonesia Tangguh", Kamis (7/10), seperti dikutip Antara.
Baca juga : Jepang Mau Kembangkan Teknologi Hutan Berkelanjutan Di Indonesia
Dia menerangkan, kerja para tenaga kesehatan menangani pasien Covid-19 selama puncak gelombang kedua pada Juni hingga Juli 2021 sangat berat. Penanganan tersebut merupakan periode traumatis. Pasien-pasien bergelimpangan, tenaga kesehatan berguguran.
Mahesa berharap, periode tersebut tidak terulang kembali. “Kita tidak ingin terulang kembali," imbuhnya.
Baca juga : Mau Kabur, Pasien Covid Nyangkut Di Jendela RS
Dia mengapresiasi diberikannya vaksin ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan. Namun, Mahesa lebih mendorong pemerataan vaksinasi Covid-19 di masyarakat sehingga cepat terbentuk kekebalan kelompok.
"Program-program yang diselenggarakan pemerintah terkait dengan vaksinasi ini terus kita dukung. Khusus untuk tenaga kesehatan, walaupun sudah ada vaksinasi booster, namun yang kita dorong adalah cakupan vaksinasi untuk seluruh masyarakat," katanya.
Baca juga : Ajaib Group Jadi Unicorn Ke-7 Di Indonesia
Dengan semakin banyak warga yang sudah divaksin, lanjutnya, akan menurunkan jumlah kasus baru. "Dengan cakupan vaksinasi yang cukup luas, imunitas komunal terbentuk, herd immunity terbentuk, kita berharap kasus-kasus baru tidak ada lagi," katanya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya