Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perebutan Kursi Bos NU Memanas

Kiai Said 3 Periode Menuai Perlawanan

Jumat, 8 Oktober 2021 07:50 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj tiba di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, kemarin, untuk menghadiri Ngaji Kamis Legi yang diikuti alumni Lirboyo se-Jawa Timur. (Foto: Antara/Prasetia Fauzani)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj tiba di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, kemarin, untuk menghadiri Ngaji Kamis Legi yang diikuti alumni Lirboyo se-Jawa Timur. (Foto: Antara/Prasetia Fauzani)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meskipun masih 2 bulan lagi, perebutan kursi Ketua Umum PBNU mulai memanas. Kiai Said Aqil Siradj yang awalnya malu-malu, kini sudah terang-terangan ingin menjabat 3 periode. Namun, langkah Kiai Said maju lagi jadi bos NU itu, mulai menuai perlawan dari kalangan nahdliyin.

Sudah dua kali, Kiai Said menyatakan keinginannya untuk maju kembali sebagai calon Ketum PBNU. Pertama, usai Kiai Said bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/10). Kedua, saat Kiai Said berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, kemarin.

“Kalau diminta, siap. Tidak ada batasan (AD/ART). Tidak ada masalah, Gus Dur juga tiga kali,” kata Said, kemarin.

Baca juga : Percepatan Waktu Tempuh Kereta Wujud Peningkatan Pelayanan KAI

Patutkah Kiai Said kembali jadi bos NU? Ketum GP Ansor periode 2010-2015, Nusron Wahid mengatakan, memang secara eksplisit tidak ada pembatasan periode jabatan Ketum PBNU. Namun, dia bicara pentingnya regenerasi kepemimpinan di tubuh salah satu Ormas Islam terbesar di dunia ini.

“Perlu wacana pembatasan maksimal 2 periode untuk Ketum PBNU masa mendatang, demi regenerasi kepemimpinan di NU,” kata Nusron, ketika dikonfirmasi, tadi malam.

Regenerasi kepemimpinan ini, kata Nusron, diperlukan untuk menempatkan figur muda yang punya jaringan luas dan visioner di pucuk pimpinan PBNU. Untuk menghadapi disrupsi dakwah dan metamorfosa gerakan dewasa ini.

Baca juga : Puan Minta Rencana Kenaikan Tukin TNI 80 Persen Segera Direalisasikan

Tidak ada salahnya, sebut dia, PBNU mengikuti perkembangan zaman. Meskipun, ormas tempat dia bernaung selama ini sudah lama berdiri di Indonesia. Namun demikian, ia tak bermaksud menghambat hak Kiai Said untuk maju kembali. Tapi, kontekstualisasi perjuangan NU di masa depan juga perlu dikaji dan dipertimbangkan.

“Sehingga, NU mutlak membutuhkan regenerasi,” sebut Nusron yang mengaku menjagokan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU ke depan.

Sebelumnya, Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kiai Anwar Iskandar juga berharap ada regenerasi kepemimpinan pada Muktamar ke-34 PBNU nanti. Menurutnya, regenerasi adalah tolok ukur keberhasilan seorang pemimpin.

Baca juga : Kiai Said Mau 3 Periode?

Namun, ia belum secara ekplisit menyebut nama jagoannya. Menurut dia, PWNU Jawa Timur masih menunggu hasil musyawarah dan istikharah para kiai sepuh yang disebut sebagai pemegang saham terbesar di PBNU.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.