Dark/Light Mode

Facebook Cs Down, Pelaku Usaha Ketar-Ketir

Saatnya Kita Bangun MedsosDan Layanan Buatan Sendiri

Minggu, 10 Oktober 2021 06:50 WIB
Ilustrasi. instagram, whatsapp, facebook. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. instagram, whatsapp, facebook. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Menurut laporan itu, sejumlah pengguna mengeluhkan platform milik Facebook itu down dengan berbagai permasalahan. Down­detector menyebut, mungkin ada lebih banyak pengguna yang terdampak error-nya Instagram ketimbang yang melaporkan.

Sementara, Peneliti Teknologi dari Information Communica­tion Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan, Face­book, WhatsApp dan Instagram yang kembali mengalami down, tidak lebih parah sejak kejadian serupa terjadi pada 2019. Saat itu down lebih dari 24 jam.

Kali ini, layanan medsos milik Mark Zuckerberg ini down selama 6 jam. Kendati demikian, me­mang banyak yang merasa resah. Terutama yang menjadikan Face­book, WhatsApp dan Instagram sebagai tools mata pencaharian.

Baca juga : Ada Pemutihan Denda, Samsat Kota Bekasi Tegaskan Tak Lakukan Pungli

“Banyak yang bilang ini ada kesalahan pada DNS (Domain Name System) bahkan human error. Tapi penyebab pastinya apa, hanya mereka yang tahu,” jelas Heru kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Heru, dengan adanya peristiwa tersebut, Indonesia se­harusnya membuat kesepakatan dengan Facebook dkk. Misal, ada ketentuan yang memaksa mereka memperhatikan kualitas layanan. Terutama jika sampai merugikan bisnis pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

“Kalau tidak mampu, ada jalan kedua. Ini saatnya kita membangun media sosial, email dan layanan milik bangsa sendiri. Sudah lama saya membayangkan kita pu­nya media sosial yang bisa dipakai macam-macam, seperti WeChat di China sana,” ungkap Heru.

Baca juga : Pertamina Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja Di Blok Rokan

Dia khawatir, jika terus ber­gantung pada media sosial asing, lalu ada problem atau konflik dengan aplikasi atau pemerintah tempat medsos tersebut berasal, ada kemungkinan layanan di-block sepihak.

Alhasil, sambung Heru, masyarakat Indonesia bisa kalang kabut karena komunikasi ter­hambat bahkan putus.

“Ini era big data. Kita sebena­rnya mampu menggarap semua potensi ekonomi digital Tanah Air secara maksimal dan bertahap. Kita punya perusahaan teknologi milik negara, Telkom, punya ban­yak anak muda berbakat di IT. Kita pasti mampu,” tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.