Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bicara TNI, Rakyat Dan Presiden

Gubernur Lemhannas Diomongin Warganet

Selasa, 12 Oktober 2021 07:40 WIB
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen (Purn) Agus Widjojo. (Foto: Dok. Lemhannas)
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen (Purn) Agus Widjojo. (Foto: Dok. Lemhannas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Video wawancara Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen (Purn) Agus Widjojo dengan Najwa Shihab soal TNI, viral di media sosial. Pemicunya, Agus menyebut saat ini, konsep TNI bersama rakyat keliru.

Agus menjadi pembicara dengan Brigjen Junior Tumilaar di acara Mata Najwa, Kamis (7/10) malam. Usai acara, dan Junior pergi, Agus masih berbincang dengan Najwa soal TNI. Perbincangan mereka terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menitan.

Video ini langsung ramai dibahas warganet karena dalam perbincangan itu, Najwa bertanya tentang konsep tentara menyatu dengan rakyat kepada Agus.

Baca juga : Airlangga Dampingi Presiden Jokowi, Serahkan Bantuan Tunai PKL Di Yogyakarta

“Jadi konsep manunggal dengan rakyat, tentara bersatu dengan rakyat itu sebenarnya konsep yang keliru ya? Jadi tentara itu enggak dekat, bukan punya rakyat?” tanya Najwa.

Agus menjawabnya dengan menjelaskan sejarah lahirnya TNI. Menurutnya, TNI lahir dari bangsa yang berjuang.

“Kita belum punya negara. Jadi yang berjuang itu adalah rakyat, menyatu itu,” cetusnya.

Baca juga : Dongkrak Prestasi, Kemenpora Gelar Lokakarya Pemanfaatan Biomekanik Olahraga

Lalu Agus menyebutkan, saat perang, memang tentara menyatu dengan rakyat. Apalagi, prinsip perang gerilya mengharuskan tentara menyatu dengan rakyat. Dia menganalogikan seperti ikan dan air. Berbeda jika terjadi di masa damai, tentara tidak lagi menyatu dengan rakyat.

“Tetapi setelah menjadi demokrasi, setelah merdeka, rakyat itu punyanya presiden. Rakyat itu punyanya yang dipilih oleh rakyat, memenangkan pilpres, pemilu,” ujar Agus.

Najwa lalu mengajukan pernyataan lagi jika narasi TNI bersatu dengan rakyat apakah sudah tepat? “Sekarang enggak, rakyat itu punyanya presiden,” ujar Agus.

Baca juga : KPK Telisik Dugaan Pengurangan Pajak Jhonlin Baratama

Ia melanjutkan, keputusan Brigjen Junior membela rakyat sipil yang berkasus tanah merupakan tindakan keliru. Jadi, tentara itu tidak punya kewenangan untuk menjangkau kepada sumber daya manusia sipil di masa damai.

“Seperti tadi Brigjen Junior, itu sudah salah pengertian, pimpinan yang belum bisa tuntas untuk memberikan pengertian yang benar kepada dia,” ulasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.