Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Prokes Di Kabupaten/Kota Sampai Kecamatan Turun
Awas, Gelombang Tiga Corona Beneran Terjadi, Jangan Bandel
Selasa, 26 Oktober 2021 06:20 WIB
Sebelumnya
Akun @catatanjesa menyambung. Kata dia, sejak akhir September, jumlah pasien Covid turun drastis. Dia berharap, tidak ada lagi gelombang lanjutan. Prokes harus tetap dijaga dan jangan lengah.
“Ayo, kita sama-sama berjuang mencukupkan pandemi sampai di sini,” ajak dia.
“Yang belum vaksin segeralah vaksin dan jauhi kerumun,” pinta @TatiSumiati13. “Ayo, jaga prokes agar masyarakat dan juga nakes tidak jadi korban Covid-19 lagi,” sambung @SusanAm279.
Baca juga : Mendag: Perkuat Kerja Sama Ekonomi Kawasan Bangkitkan Perdagangan Global
Akun @mfpristantyo menegaskan, kasus Covid-19 bukan sudah kelar. Saat ini, di Indonesia, kasus Covid sedang melandai saja. “Jadi, tetap jaga prokes semuanya,” sarannya.
“Kita semua tahu kasus Covid-19 masih ada, tapi pelan-pelan sudah landai (turun), yang penting prokes dan vaksinnya komplit, mungkin ditambah booster-nya bila ada,” tambah @AbuHura3766.
Akun @iiyok mengajak masyarakat kembali memperketat prokes. Dia juga meminta pemerintah gerak cepat menutup akses dari luar negeri. Terlebih, saat ini sudah banyak masyarakat yang tidak taat prokes mentang-mentang kasus Covid-19 turun.
Baca juga : Disiplin Prokes Senjata Utama Hindari Ancaman Gelombang Ketiga
“Intinya, jangan kendor dengan prokes. Masker tetep pakai, tetap jaga jarak, hindari kerumunan dan jangan mentang-mentang Covid sudah turun prokes diabaikan,” wanti-wanti @jujulndaa.
Akun @smoldianxia mengungkapkan, Juli 2021 banyak kasus Covid-19 karena ada varian baru dan bisa turun tajam karena pada isoman. Kata dia, Januari 2022 kasus Covid-19 bisa naik lagi karena ada liburan Natal dan Tahun Baru.
“Yang aneh masyarakatnya, pada gatel amat, nggak bisa taat prokes jadi gampang naik-turun kasus Covid-nya,” keluhnya.
Baca juga : Dukung Pesantrenpreneur, Airlangga Dorong Pesantren Bersinergi Dengan Pemerintah
Akun @kijil_miang menyesalkan ucapan para ahli epidemiologi. Kata dia, saat kasus positif Covid-19 naik yang disalahkan rakyat karena bandel & tidak disiplin prokes. Tapi saat kasusnya turun, yang disanjung super immunity.
“Yang konon katanya hasil akhir dari sebuah proses kekebalan kelompok,” ujarnya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya