Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengamat: Zifivax Bisa Bantu Pencapaian Target Vaksinasi Pemerintah

Rabu, 27 Oktober 2021 10:20 WIB
Vaksin Covid-19/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Vaksin Covid-19/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mendukung adanya penambahan vaksin baru jenis Zifivax dalam rangka menyukseskan target vaksinasi nasional yang ditetapkan pemerintah. Target pemerintah sampai dengan akhir tahun berjumlah 208.265.720 sasaran.

Hal itu sejalan dengan mandat Presiden Jokowi dalam menyukseskan vaksinasi, yakni dengan mempercepat distribusi dan proses vaksinasi, khususnya ke wilayah yang aksesnya sulit demi mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Merujuk laman vaksin.kemkes.go.id, per Selasa (26/10), tercatat 114.347.101 orang atau 54.90 persen dari jumlah sasaran telah melakukan vaksinasi tahap pertama.

"Pertama, dengan adanya vaksin (Zifivax) ini, paling tidak bisa membantu percepatan target pemerintah. Kedua, memberikan pemahaman bahwa Covid-19 ini memang berbahaya dan wajib bagi kita bergotong-royong menghadapinya. Ketiga, menyadarkan publik bahwa dengan adanya vaksin sesungguhnya penyebaran Covid-19 itu bisa dikendalikan," terang Trubus, di Jakarta, Selasa (26/10).

Baca juga : Bikin Terharu, KSAD Bantu Pengobatan Warga Yang Alami Malunion

Ia menyatakan, vaksinasi yang digalakkan Pemerintah bisa dibilang berhasil dan diterima masyarakat. Namun demikian, Trubus juga melihat masih ada sebagian masyarakat yang resisten terhadap vaksin seperti halnya resisten terhadap Covid-19.

Secara umum, kata dia, ada tiga pola terkait persepsi masyarakat terhadap Covid-19 berikut vaksinasi dimaksud. Pertama, masyarakat yang memandang Covid-19 itu berbahaya, menakutkan, dan mematikan, sehingga mereka patuh terhadap apa yang disampaikan pemerintah soal protokol kesehatan. Kedua, masyarakat kategori tidak patuh atau emang gue pikirin (EGP) atau masa bodoh. Pada kelompok ini, banyak yang tegas-tegas menolak keberadaan Covid-19. "Itu masih ada di masyarakat kita," ucapnya.

Ketiga, swing voter. Mereka yang ragu-ragu antara ada dan tidak ada Covid-19. "Kelompok ini mengikuti ke mana angin berlalu, ke mana angin mengarah," ucapnya.

Baca juga : Beringin Targetkan Juara Pemilu 2024

Terkait vaksin ini juga demikian. Kata Trubus, mereka menolak karena beranggapan menyangkut bahannya yang non halal. "Mereka menganggap bahwa itu harus ditolak, karena bahannya dikhawatirkan misalnya babi dan binatang haram lainnya. Bisa juga khawatir karena vaksinnya itu dari negara-negara yang menghalalkan babi dan seterusnya," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menegaskan bahwa vaksin Zifivax yang diproduksi salah satu perusahaan negeri China halal dan suci, Sabtu (9/10). Pemberian fatwa halal ini setelah melewati berbagai rangkaian proses pengkajian vaksin. Selama melakukan pengkajian dari aspek teknis dan syar’i, vaksin yang diproduksi pihak Anhui Zhifei Longchom Biopharmaceutical tersebut tidak ditemukan penggunaan material yang bersifat haram atau najis.

Sebelum itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Zifivax, Kamis (7/10). Kepala BPOM Penny K Lukito menuturkan, efikasi vaksin Zifivax dapat mencapai 81,71 persen bila dihitung mulai tujuh hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap dan dapat mencapai 81,4 persen apabila dihitung sejak 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap tiga dosis. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.