Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah menginginkan, pelaksanaan penyuntikan booster vaksin Covid-19 sudah mulai bisa dilakukan pada awal 2022. Untuk itu, mekanisme penyuntikan booster vaksin ini diharapkan dapat segera dipersiapkan, baik bagi peserta penerima bantuan iuran (PBI) maupun peserta non-PBI BPJS Kesehatan.
Vaksin Covid-19 tambahan atau booster bagi masyarakat luas ini penting dilakukan sejalan dengan mulai turunnya efikasi vaksin. Vaksin booster berfungsi untuk meningkatkan dan memastikan imun yang telah terbentuk pada dosis sebelumnya sekaligus memberikan perlindungan yang lebih optimal pada risiko masuknya patogen.
Baca juga : PKS: Film Nussa Bangkitkan Industri Animasi Berbasis Edukasi
Saat ini, dosis utama vaksin adalah dua kali suntikan. Dua dosis tersebut sudah cukup untuk melindungi masyarakat umum dari infeksi parah Covid-19. Akan tetapi, antibodi yang terbentuk dari kedua dosis itu kemungkinan dapat menurun dan membutuhkan vaksin booster.
"Kalau ada rencana untuk vaksinasi ketiga, itu kan booster. Itu biasanya sarannya adalah kalau bisa yang berbeda jenis vaksinnya," kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, dalam keterangannya, kepada wartawan, Jumat (6/11).
Baca juga : Muhadjir Ingatkan Perlunya Vaksinasi Bagi Santri
Ia menyatakan, jika pada vaksinasi pertama dan kedua sudah menggunakan Sinovac, pada vaksin booster disarankan menggunakan vaksin jenis lain. Bisa menggunakan Moderna, Pfizer, atau Zifivax. Vaksin jenis terakhir ini merupakan vaksin terbaru yang telah memegang UEA dari BPOM dan sertifikasi halal dari MUI.
"Kabar baiknya (dengan adanya Zifivax, red), kita mempunyai lebih banyak vaksin untuk melawan virus ini. Dengan adanya tambahan jenis vaksin ini akan lebih baik lagi untuk Bangsa Indonesia," jelas Zubairi.
Baca juga : KKP Lirik Kapal Listrik Denmark Untuk Perikanan Tangkap
Zubairi lalu mengungkapkan perkembangan pelaksanaan vaksin di Indonesia hingga Kamis (4/11). Jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 76.687.750 orang atau 36,82 persen dari total target sasaran vaksinasi. Sedangkan jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 122.852.096 orang atau 58,99 persen. Sementara, besaran target sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) sebesar 208.265.720 orang. Vaksinasi menyasar tenaga kesehatan, lansia, petugas publik dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya