Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prof. Zakiudin: Vaksinasi Anak Lindungi Kelompok Rentan

Selasa, 9 November 2021 22:59 WIB
Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Zakiudin Munasir. (Foto: Ist)
Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Zakiudin Munasir. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingkat kerentanan terpapar Covid-19 pada anak-anak memang rendah. Namun, vaksinasi Covid-19 dianggap penting bagi anak-anak untuk mencegah penularan pada kelompok rentan, seperti orang tua.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Zakiudin Munasir menjelaskan, sebenarnya risiko atau kerentanan anak terpapar Covid-19 cukup rendah. Sehingga jarang anak-anak yang terinfeksi. Jika pun ada, gejalanya tidak terlalu berat.

Mengapa demikian? Kata Prof. Zakiudin, reseptor pada anak yakni angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), tidak sebanyak orang dewasa. Reseptor ACE2 ini adalah pintu masuk Covid-19. "Jadi kalau pintu masuknya itu sedikit, maka Covid tadi tidak mudah masuk," jelasnya saat FGD dengan Rakyat Merdeka yang dipandu langsung oleh Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara, Selasa (9/11).

Kedua, lanjut Prof. Zakiudin, anak-anak jarang punya komorbid dibandingkan orang dewasa. Ketiga, oleh sistem kekebalan tubuh anak. Anak-anak punya 2 sistem kekebalan tubuh. Pertama, imunitas bawaan sejak lahir. Kedua, imunitas spesifik, yang khusus diperuntukkan pada mikro organisme tertentu.

Baca juga : Kebut Vaksinasi Anak Sekolah

Sistem kekebalan bawaan anak-anak lebih kuat dari pada orang dewasa. Sistem kekebalan bawaan ini lah, terang pakar alergi dan imunologi anak ini, yang menangkis masuknya virus Covid-19, sehingga sulit merangsek masuk ke sistem kekebalan spesifik.

"Karena jika Covid-19 berhasil menerobos sistem kekebalan spesifik, maka reaksi yang akan ditimbulkan cenderung berat, seperti peradangan hebat yang biasanya dirasakan orang dewasa," terangnya.

Meskipun virus mampu ditangkis oleh sistem kekebalan bawaan, virus itu ternyata tak langsung lenyap. Tapi masih nangkring di hidung atau tenggorokan.

"Walaupun tidak sakit atau gejalanya ringan, tetapi potensi penularannya tinggi kepada orang-orang yang rentan, termasuk orang tua. Apalagi sekarang relaksasi, boleh masuk mall, sudah pembelajaran tatap muka," ungkapnya.

Baca juga : Ini Dia Rekomendasi IDAI Untuk Vaksinasi Covid Pada Anak Usia 6 Tahun Ke Atas

"Inilah yang menjadi alasan perlunya vaksin bagi anak-anak. Karena mereka berpotensi tertular di luar dan menjadi pembawa virus ke rumah," tutur dokter anak yang buka praktek di RSCM Kencana ini.

Tetapi, dia menekankan, vaksinasi bukan satu-satunya cara mencegah terpapar dan terinfeksi Covid-19. Cara lain adalah dengan mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes). Karena virus tidak bisa hidup tanpa inang atau induk.

Selain Prokes, guru besar yang punya fokus riset pada allergic reaction ini juga menyarankan agar Vitamin D, Vitamin C, dan Zinc pada anak tercukupi. Termasuk asupan makanan bergizi lainnya.

Ia juga mengingatkan agar vaksinasi terhadap anak dilakukan dengan hati-hati. Anak-anak yang punya komorbid jangan dipaksa untuk segera divaksin. Lebih baik diperiksa atau menjalani medical check-up dan pengobatan terlebih dahulu.

Baca juga : CDC Amrik Kasih Jempol

"Kalau alerginya kambuh hebat, asmanya kambuh, reaksi alergi di kulit misalnya parah, itu menunjukkan bahwa dia sedang mengalami inflamasi. Jangan dirangsang lagi dengan vaksin," pesannya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.