Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kelulusan Kurang Dari 50 Persen, Kemenag Evaluasi Program Beasiswa 5.000 Doktor

Selasa, 16 November 2021 13:37 WIB
Rapat evaluasi penyelenggaraan program beasiswa 5.000 doktor. (Foto : Kemenag)
Rapat evaluasi penyelenggaraan program beasiswa 5.000 doktor. (Foto : Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama mengevaluasi program beasiswa S3 bersama 38 Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Program 5.000 Doktor Dalam Negeri. Pasalnya, tingkat kelulusan program ini kurang dari 50 persen.  

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Amin Suyitno mengatakan evaluasi dilakukan untuk menemukan faktor internal dan eksternal yang menghambat mahasiswa penerima beasiswa dalam menyelesaikan studinya.

Menurut Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini, koordinasi diperlukan untuk membedah satu persatu faktor determinan penghambat keterlambatan kelulusan peserta beasiswa. 

Baca juga : Penuhi Kebutuhan Al-Quran, Kemenag Revitalisasi UPQ

“Kalau keterlambatan kelulusan disebabkan oleh dosen pembimbing/promotor, maka harus dicarikan promotor baru, apalagi di era digital saat ini, bisa bimbingan melalui daring atau tatap maya,” kata Suyitno di Bintaro, dalam keterangan tertulisnya Senin, (15/11/2021). 

Mantan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ini juga menegaskan pentingnya pelayanan dan yang baik (good governance) sebagai barometer utama layanan program 5000 Doktor. “Kami mempersilahkan PTP Mitra untuk mengevaluasi pihak Direktorat Diktis, baik terkait hak PTP atau regulasi yang dianggap kurang tepat,” ujarnya.

Terkait dengan regulasi, Suyitno berpesan kepada Direktur Pascasarjana yang mewakili PTP, agar jangan sampai menyusahkan diri sendiri, tetapi juga jangan semaunya sendiri. Masa studi beasiswa tentu harus mengikuti aturan yang ada. 

Baca juga : Sesjen MPR Dukung Aplikasi Teknologi Berbasis Elektronik

Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa 5000 Doktor berlangsung di Bintaro, 15-17 November 2021. Giat ini diikuti 38 PTP, baik binaan Kementerian Agama maupun Kemendikbudristek RI. “Kehadiran para Direktur Pascasarjana, baik daring maupun luring menjadi harapan besar untuk memberi solusi atas problem-problem yang ada,” tutur Suyitno.

Kasubdit Ketenagaan Diktis Ruchman Basori mengatakan program 5000 Doktor Dalam Negeri sudah berjalan sejak tahun anggaran 2015. Hingga 2019, tercatat ada 2.223 mahasiswa penerima beasiswa, dengan rincian: 425 (2015), 529 (2016), 530 (2017), 442 (2018), dan 297 (2019). Dari jumlah ini, sebanyak 1.102 orang sudah menyelesaikan studinya.

“Mengingat angka kelulusan yang baru mencapai kurang 50% dari total peserta program, maka diperlukan langkah-langkah akseleratif secara saksama baik dari aspek regulasi, PTP, mahasiswa dan hal-hal lainnya,” kata Ruchman. 

Baca juga : Indef: Ekspor Komoditas Kita Masih Berbasis SDA

Rapat Koordnasi Beasiswa 5000 Doktor Dalam Negeri ini dihadiri juga oleh Kasi Perencanaan dan Evaluasi Mustaqim, Kasi Bina Tenaga Pendidik Efi Widianti, Kasi Pengembangan Profesi Dosen PTKIN Ummu Shofiyah, JFU Subdit Ketenagaan dan 38 Direktur Pascasarjana yang mewakili PTP.  [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.