Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Curhatan Rahmat

Jumat, 28 Juni 2019 07:45 WIB
Ngopi - Curhatan Rahmat
Catatan :
KRISTANTO

RM.id  Rakyat Merdeka - Saya tercengang, kaget setengah mati saat teman saya curhat soal ini. Suatu sore di rumahnya, dia bilang sebel mendengar suara ibu-ibu pengajian dari masjid dekat rumahnya. Jaraknya masjid itu dari rumah teman saya kira-kira 50 meter.

Curhatan ini dilontarkan temen saya sudah lama sekali. Zaman kami masih SMA. Kira-kira 23 tahun yang lalu. Tapi karena absurdnya, curhat ini masih sering tergiang-giang di otak saya. Kala itu tidak masuk logika saya jika ada Muslim yang sebel mendengar orang ngaji.

Baca juga : Ngutang Buat Mudik

Apalagi ibu-ibu yang ngaji. Padahal temen saya ini Muslim tulen. Nama temen saya ini Rahmatullah. Rahmat Allah. Tapi kenapa dia sampai curhat seperti di atas? Setelah saya simak lebih jauh obrolannya, ternyata ini disebabkan kencangnya suara speaker dari masjid itu. “Bikin pekak telinga,” katanya dengan nada tinggi.

Apalagi kalau hari Minggu. Dari pagi, sore, sampai malam, suara pengajian tak berhenti-henti berkumandang. “Mau istirahat ga bisa. Mau tidur ga bisa. Mau nonton teve ga kedengeran. Mau ngobrol sama keluarga juga ga nyaman karena suara speaker itu,” jelas Mamat, sapaan akrab teman saya ini.

Baca juga : Kedaulatan Rakyat, Rakyat Mana?

Pokoknya, kata dia, hari Minggu di rumah selalu panas suasananya. Perasaan seperti ini, kata dia, bu- kan cuma dirasakan keluarganya. Tapi juga tetangga-tetangganya yang lain. Lantas kenapa tidak minta pihak masjid mengecilkan suara speakernya aja? Sayang saya lupa apa jawaban dia saat saya bertanya ini.

Tak lama setelah curhat, kata teman saya ini, speaker masjid ini rusak. Mati. Warga sekitar, kata dia, sempat bersyukur. Meski cuma untuk sementara. Curhatan Mamat ini membuat saya bertanya-tanya. Jika yang Muslim saja bisa sebel mendengar suara speaker masjid yang kelewat kenceng, bagaimana yang non Muslim? ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.