Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Doa Bareng Lawan Pandemi Corona

Rabu, 21 Oktober 2020 04:32 WIB
Ngopi - Doa Bareng Lawan Pandemi Corona
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiap penghujung September banyak orang membicarakan pemutaran film Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/¬PKI). Bahkan banyak ajakan untuk nonton bareng. 

Fenomena itu memang makin santer beberapa tahun belakangan. Ada yang bilang gejala kebangkitan partai terlarang itu makin tampak. Saya pribadi memandang PKI itu sudah dilarang oleh negara maka selesai. Tapi perlu diingat bahwa organisasi bisa bubar tapi ideologi tidak akan pernah mati. 

Terlepas dari perdebatan tersebut saya pikir kegentingan yang sekarang dihadapi bangsa saat ini adalah pandemi Covid-19. Bahasan nonton bareng pada 2020 mestinya diganti jadi ajakan doa bareng. 

Baca juga : Cobain Ikut Run Virtual Ah...

Saya membayangkan jika semua tokoh bisa duduk bareng untuk meminta kepada Allah mungkin bangsa ini bisa lebih sejuk saat menghadapi krisis. Belum terlambat dan bukan tidak mungkin ada gelaran doa bareng yang dilakukan oleh pemerintah pusat bersama seluruh tokoh ulama favorit netizen. Acara disiarkan live dari Masjid Istiqlal di seluruh stasiun televisi dan akun-akun media sosial. 

Seluruh kalangan tokoh ulama termasuk yang digandrungi netizen hingga mereka yang dikenal berada di barisan oposisi ikut duduk bareng untuk berdoa. Di sinilah indahnya kebersamaan bisa dirasakan. Bahkan kalau perlu tak hanya doa bersama tapi juga taubat nasional. Jelang terlaksana acara tersebut sosialisasi pun dilakukan secara masif. Seluruh media sosial, media massa cetak dan elektronik gencar mengabarkan. Pamflet-pamflet ajakan doa bergambar ustadz favorit masyarakat laiknya pamflet aksi bertebaran dimana-mana. 

Seluruh tokoh bersatu hatinya ikhlas untuk mengharap pertolongan dari Yang Maha Kuasa serta optimis dikabulkan. Dalam salah satu hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya doa.” (HR. Tirmidzi). 

Baca juga : Fanatik Berlebihan

Kerja keras pemerintah daerah (Pemda) hingga pusat sudah mati-matian untuk meminimalisir dampak pandemi. Mereka Habis-habisan berusaha mendongkrak ekonomi dan menekan laju penyebaran Covid-19. 

Tapi hasilnya masih belum sesuai harapan. Ekonomi masuk jurang resesi dan penderita Covid-19 makin banyak. Jika kerja keras sudah dilakukan secara serentak maka tidak ada salahnya berdoa dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar menghadapi pandemi. Rasanya akan berbeda doa individu jika dibandingkan dengan doa berjemaah. 

Sebagai orang yang beragama tentu kita yakin bahwa virus Covid-19 bisa muncul karena izin Allah. Maka virus ini pun bisa sirna juga atas izin-Nya. Maka meminta kepadaNya juga bagian dari ikhtiar sembari kita semua tetap kerja keras menghadapi pandemi.

Baca juga : Buruh Takut Corona

Fajar El PradiantoWartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.