Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jurus Menawar

Senin, 3 Desember 2018 08:13 WIB
Ngopi - Jurus Menawar
Catatan :
WAHYU SURYANI

RM.id  Rakyat Merdeka - Soal tawar menawar harga, emak-emak memang jago. Saking pengen dapat murah kalau bisa semua barang ditawar. Apalagi kalau beli banyak, minta diskon. Hebatnya, pedagang mau juga. Yang penting dagangan abis meski untungnya nggak banyak. Kejadian seperti ini bisa dilihat di pasar tradisional.

Dibanding belanja di supermarket, mungkin sebagian besar emak-emak termasuk saya lebih memilih belanja di pasar tradisional. Ada seninya. Selain harga bisa ditawar, kita bisa berinteraksi langsung dengan pedagang. Apalagi kalau sudah langganan, cincai deh. Beda dengan supermarket, barang sudah dibanderol, nggak bisa ditawar. Mau ambil, nggak mau ya sudah.

Baca juga : Panas Sebentar

Seminggu sekali saya belanja ke pasar. Biasanya Pasar Kebayoran Lama. Dekat dengan kantor, sekalian pulang kerja. Pergi ke pasar jam 1 pagi. Lapak pedagang baru buka. Barang-barang masih fresh. Kalau mau nawar, ini waktu yang tepat. Buat penglaris.

Beli satu ayam potong yang masih segar dihargai 32 ribu. Ukuran ayamnya agak besar. Tapi dalam hati harganya tanggung amat, akhirnya nawar. Kena 30 ribu. Si penjual ayam, biasa dipanggil Bude, tak banyak ngomong, langsung dipotong tuh ayam. “Sama langganan aku kasih,” kata Bude. Datanglah pembeli lain, kelihatannya baru beli ayam di tempat saya. Banyak nanya, ini berapa, itu berapa karena ayam yang dijual harganya bervariasi. Dan pilihan jatuh kepada ayam yang harganya 40 ribu.

Baca juga : Banteng Makin Nendang

Tapi dasar emak-emak, harga segitu ditawar. Nawarnya nggak tanggung-tanggung, minta turun 10 ribu. Jadilah tawar menawar. Si pembeli mengeluarkan jurus: pura-pura jalan tapi ngarep dipanggil. Eh beneran, dipanggil. Akhirnya pembeli dan pedagang sepakat dengan harga 37 ribu. Lumayan lah buat si pembeli walaupun cuma turun tiga ribu, yang penting harganya nggak 40 ribu hehehe. Buat si penjual, turun sedikit nggak apa-apa buat penglaris, secara lapak baru dibuka.

Pedagang mengaku tak banyak mengambil untung. Apalagi kalau harga lagi naik. Naik turun harga ayam segar di pasar mah biasa. Sekarang naik dikit, yang tadinya ayam 28 ribu dijual 30 ribu per ekor. Yang 35 ribu jadi 38 ribu per ekor. Tapi kalau lagi turun, harga termurah ayam 25 ribu per ekor.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.