Dark/Light Mode

Timnas Day, Ketua Komisi X Serukan Kibaran Merah Putih Di Sosmed

Kamis, 9 Desember 2021 09:54 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. (Foto: Dok. PKB)
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. (Foto: Dok. PKB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjuangan Timnas Sepak Bola Indonesia di Piala AFF 2020 hari ini Kamis (9/12) dimulai. Tim Garuda Indonesia akan menghadapi Kamboja di ajang turnamen sepak bola paling bergengsi se-Asia Tenggara.

Seruan kibaran merah putih di sosial media (Sosmed) pun mulai menggema.

“Langkah Timnas Indonesia untuk merebut mahkota Piala AFF hari ini akan dimulai. Meskipun tanpa kibaran merah putih, kita tetap akan gelorakan semangat dukungan bagi Tim Garuda dengan kibaran merah putih di akun sosial media (Sosmed) kita masing-masing,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, Kamis (9/12).

Huda menilai pengibaran bendera merah putih di Sosmed merupakan upaya untuk memompa semangat para pemain Timnas Garuda. Kibaran merah putih di Sosmed juga bisa sebagai pengingat jika Indonesia masih mendapatkan sanksi WADA.

Baca juga : Ketua Komisi IV DPR Puji Kementan Berhasil Panen Pedet

Aksi ini juga sebagai penanda tuntutan kepada pemerintah untuk melakukan tindakan kongkret di lapangan agar sanksi tersebut segera dicabut.

“Kami yakin dengan materi pemain yang ada, Timnas Garuda akan bisa banyak bicara di ajang AFF 2020. Kibaran merah putih di akun sosmed kita bisa menjadi penyemangat mereka, sekaligus pengingat bagi pemerintah jika sanksi dari Badan Anti Doping Dunia belum juga dicabut,” ujarnya.

Ia mengatakan Indonesia dipastikan tidak bisa mengibarkan bendera merah putih saat menyanyikan lagu kebangsaan di awal pertandingan.

Merah Putih akan diganti dengan bendera federasi sepak bola Indonesia. Hal ini terjadi karena hingga hari ini Indonesia masih belum terlepas dari sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA).

Baca juga : Sentimen Omicron Mereda, Rupiah Dibuka Joss

“Tentu sangat disayangkan, sekaligus memprihatinkan karena di berbagai ajang bergengsi baik di tingkat regional maupun internasional pemain kita tidak bisa mengibarkan Merah Putih,” katanya.

Huda mengungkapkan tidak adanya kibaran Merah Putih di berbagai ajang olahraga bergengsi tak sekadar berpengaruh pada semangat atlet di lapangan.

Lebih dari itu, situasi tersebut bisa menjadi tambahan beban mental bagi para atlet.

“Betapa tidak, seluruh kolega mereka baik sesama atlet, perangkat pertandingan di ajang yang sama, akhirnya tahu kalo Indonesia tidak taat dengan regulasi Badan Anti Doping Dunia,” ujarnya.

Baca juga : Konflik Terus Memanas, Keturunan Pendiri NU Gelar Pertemuan Khusus Di Jombang

Politikus PKB ini pun menagih janji Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) untuk segera menyelesaikan sanksi dari WADA.

Menurutnya sanksi WADA hanya bisa dicabut dengan langkah kongkret di lapangan seperti membangun fasilitas laboratorium doping yang memadai, memenuhi laporan rutin tes doping atle, hingga mengajukan gugatan resmi di badan arbitrase olah raga internasional.

“Mungkin bisa dilakukan dengan cara melobi tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalahnya. Buktinya hingga hari ini belum juga mampu mencabut sanksi dari WADA,” pungkas Huda. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.