Dark/Light Mode

Zulhas Imbau Muballigh Ikuti Perkembangan Zaman

Jumat, 10 Desember 2021 07:03 WIB
Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Kebangsaan Muballigh Indonesia yang bertema Mengokohkan Jatidiri Kebangsaan Muballigh Indonesia di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Kebangsaan Muballigh Indonesia yang bertema Mengokohkan Jatidiri Kebangsaan Muballigh Indonesia di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan menyebut, peran ulama dan umat Islam sangat besar bagi negara ini. Sejarah panjang mencatat, bangsa ini dibangun dan diperjuangkan oleh umat Islam.

"Tidak perlu diragukan lagi peran umat Islam dalam perjalanan sejarah bangsa," ujar Zulkifli saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Kebangsaan Muballigh Indonesia yang bertema Mengokohkan Jatidiri Kebangsaan Muballigh Indonesia di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12).

Lebih lanjut dalam seminar yang dihadiri oleh ratusan muballigh yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, Zulkifli mengatakan, organisasi Sarekat Dagang Islam yang kemudian berubah menjadi Sarekat Islam lahir lebih dahulu dibanding dengan Budi Utomo.

"Organisasi Sarekat Dagang Islam lahir sebagai respon atas ketidakadilan sistem pemerintahan kolonialisme Belanda," paparnya.

Baca juga : Bamsoet: MUI Wadah Pembinaan Umat

Setelah Sarekat Islam, selanjutnya lahir organisasi Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, dan organisasi Islam lainnya. Mereka lahir sebelum Kongres II Pemuda Tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. "Mereka semua menyatakan diri melawan penjajah," tuturnya.

Tak hanya itu peran umat Islam. Diingatkan, ulama mempunyai peran besar dalam perumusan Pancasila. Dari fakta inilah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, peran dan dharma bakti umat Islam kepada bangsa dan negara tak bisa dibantah lagi. "Disayangkan saat ini, umat Islam dicitrakan tak cinta NKRI," tutur Zulhas, sapaan akrabnya.

Dalam acara yang digelar secara hybrid, daring dan luring itu, pria asal Lampung ini mengungkapkan, Islam hadir di bumi dengan nilai yang begitu agung. Manusia yang punya akal membenarkan dan menerima ajaran Islam. Dari sinilah Islam berkembang dengan pesat.

"Kalau saat ini bahasanya mengglobal. Nilai-nilai yang agung itu membuat umat manusia menjadi terpesona," tambahnya.  

Baca juga : Masjid Sebagai Balai Pertemuan

Dengan membawa nilai-nilai agung inilah muncul peradaban baru dalam berbagai bidang, ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, dan kedokteran. Ini membawa Islam pada masa kejayaan.  

Manusia, menurut Menteri Kehutanan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhyono itu, membutuhkan kepercayaan. Kepercayaan ini melahirkan nilai-nilai kehidupan. Dari nilai-nilai ini selanjutnya lahirlah tradisi yang akhirnya tradisi itu melembaga.

Dari sinilah masalah itu muncul. Masing-masing lembaga, baik itu berbentuk suku, golongan, maupun politik, merasa paling benar sehingga satu sama yang lain saling menyalahkan. Bahkan saling mengkafirkan. Ini menjadi pekerjaan bagi umat Islam agar permasalahan ini bisa disudahi.  

Zulhas mendorong agar para muballigh tidak hanya menyelesaikan masalah internal umat namun muballigh juga harus terus mengembangkan diri agar bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Baca juga : Muzzammil: Pendidikan Harus Adaptif Perkembangan Zaman

"Agar Islam tetap maju dan unggul. Bila kita berhenti berpikir maka berhentilah pula eksistensi kita," tambahnya.  

KH. Tatang M. Natsir Fathuddin, Ketua Umum Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin), mengatakan seminar yang digelar hari ini untuk merumuskan tentang jati diri muballigh.

"Seminar yang ada untuk menjawab pertanyaan kita tentang apa jatidiri muballigh," tuturnya.

Jati diri yang ada kelak akan menjadi visi, etos, dan komitmen kebangsaan para muballigh. Nilai-nilai yang ada diharap bisa ditanamkan dalam diri untuk memupuk semangat kebangsaan. Seperti dikatakan oleh Zulhas, Tatang juga sepakat bahwa ulama telah berjasa dalam menegakan NKRI. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.