Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tekan Impor Obat, Pemerintah Fokus Kembangkan Fitofarmaka
Rabu, 10 November 2021 03:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah menegaskan pengembangan Fitofarmaka menjadi fokus utama dalam mengatasi impor obat.
Fitofarmaka merupakan obat dari bahan alami yang telah melalui proses uji klinis sehingga memiliki khasiat setara dengan obat.
Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Herbuwono menyatakan, pengembangan Fitofarmaka juga sejalan dengan transformasi sistem kesehatan nasional.
Baca juga : Ganjar: Donor Darah Adalah Aksi Kemanusiaan Sejati
“Ini akan menjamin keamanan kita dalam melakukan transformasi kesehatan di masa depan,” kata Dante pada Forum Nasional Kemandirian Farmasi dan Alat Kesehatan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional, di Yogyakarta, Senin (8/11).
Dalam paparannya yang berjudul Menguatkan Ketahanan Produk Farmasi Dalam Negeri tersebut, Dante kemudian menyebut beberapa Fitofarmaka yang telah dikembangkan dan diproduksi di Indonesia yakni untuk immunomodulator, obat tukak lambung, antidiabetes, antihipertensi, obat untuk melancarkan sirkulasi darah, dan obat untuk meningkatkan kadar albumin.
Selain itu ada pula Fitofarmaka yang akan dikembangkan yakni obat pelancar ASI, antihiperlipidemia-kolesterol, hepatoprotektor, pengobatan nyeri sendi, diare, peningkatan fungsi kognitif, percepatan penyembuhan luka, mengurangi nyeri haid, serta obat untuk meredakan gejala batuk pilek. Menurut Dante, pengembangan Fitofarmaka memerlukan dukungan dan kerja sama berbagai pihak.
Baca juga : Puan Minta Pemerintah Sigap Selamatkan Warga Terdampak Banjir
"Prosesnya tentu tidak sederhana, butuh proses analisis, proses penelitian dan ini akan melibatkan berbagai macam sektor untuk bekerja sama secara sinergis. Baik dengan peneliti, industri, perguruan tinggi, dan Kemenkes," ujar Dante.
Dante kemudian memaparkan bagaimana obat berbahan baku kimia yang digunakan saat ini pun awalnya dikembangkan dari bahan alam. Dokter spesialis penyakit dalam ini menjelaskan perkembangan awal obat diabetes yang berasal dari tanaman.
"Beberapa obat yang saat ini menjadi obat-obat kimiawi, sebenarnya dasarnya adalah Fitofarmaka. Saya ambil contoh bidang saya misalnya, obat diabetes Metformin, semua orang pasti tahu Metformin. Metformin tersebut dulunya adalah obat yang berasal dari daun yang diproduksi sebagai Fitofarmaka di Prancis. Lima puluh tahun kita pakai Metformin dan ternyata Metformin tersebut sudah bisa kita gunakan sebagai obat yang diekstrak unsur kimiawinya secara spesifik," papar dr Dante.
Baca juga : Gelar RCID, Kemenperin-Unido Bahas Pembangunan Industri
Pengembangan Fitofarmaka di Indonesia juga sejalan dengan Instruksi Presiden No 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Namun, setelah 5 tahun instruksi tersebut diterbitkan, pengembangan Fitofarmaka seakan jalan di tempat.
Dari sekitar 11.218 tanaman obat yang tercatat oleh Kementerian Kesehatan, baru ada 26 Fitofarmaka menurut data Kemenkes atau 35 Fitofarmaka yang terdaftar menurut Nomor Izin Edar dari Badan POM.
Berdasarkan NIE dari BPOM RI sebanyak 23 produk Fitofarmaka didaftarkan oleh PT Dexa Medica, 8 produk dari PT Ferron Par Pharmaceuticals, 2 produk dari PT Phapros, dan 2 produk dari PT Royal Medicalink Pharmalab. Produk Fitofarmaka saat ini juga dikenal dengan sebutan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya