Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sesjen MPR Ingin SDM Indonesia Berpikir Kritis & Inovatif

Minggu, 16 Januari 2022 19:28 WIB
Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Dr. Maruf Cahyono di Pondok Pesantren Modern Zam Zam, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Ist)
Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Dr. Maruf Cahyono di Pondok Pesantren Modern Zam Zam, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kehadiran Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Dr. Maruf Cahyono di Pondok Pesantren Modern Zam Zam, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (7/1) lalu disambut hangat oleh pimpinan dan santri pondok pesantren.

Kehadiran Ma’ruf Cahyono ke pondok pesantren menjadi narasumber kuliah umum bertema Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul Melalui Pendidikan Berkarakter dan Berdaya Saing.  

"Saya merasa bangga dan senang bisa bertemu dengan pimpinan dan santri di pondok pesantren kebanggaan masyarakat Banyumas," ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH Unsoed) itu.

Baca juga : IdEA Yakin Gelaran G20 Di Indonesia Berdampak Positif

Ma’ruf Cahyono senang bisa memenuhi undangan dari pihak pondok pesantren. "Syukur saya dapat undangan sehingga sekaligus bisa bersilaturahmi dengan pimpinan dan santri di pondok pesantren ini," tambahnya.  

Di hadapan peserta studium general, pria asal Banyumas itu mengatakan, tujuan pembangunan Indonesia menurut RPJPN 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat yang kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila. Juga mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat makmur dan sejahtera.

Sebagai bagian dari banga-bangsa dunia, Ketua Keluarga Alumni FH Unsoed itu menyebut tujuan pembangunan yang ada juga sebagai upaya meningkatkan peran Indonesia dalam konteks pergaulan di tingkat dunia.  

Baca juga : Dubes Kenssy Resmikan Gereja Indonesia Pertama Di Praha

Pria yang juga menjadi Pengurus Pusat Keluarga Alumni Unsoed itu mengakui tidak mudah menghelat pembangunan Indonesia. Menurutnya banyak tantangan yang mesti segera dituntaskan.

Diungkapkannya, tantangan yang ada itu seperti produktifitas tenaga kerja yang rendah. Mengutip data Asian Productivity Organization tahun 2018, memperlihatkan tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara Asia Tenggara.

Tak hanya itu, menurut pria yang masuk dalam 100 Tokoh yang berpengaruh di Jawa Tengah itu rendahnya tingkat pendidikan juga menjadi tantangan pembangunan. Diungkapkan, pekerja Indonesia didominasi oleh orang-orang yang berpendidikan rendah dengan 37,69 persen merupakan lulusan SD. "Sedang lulusan perguruan tinggi hanya kisaran 12,82 persen," ujarnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.