Dark/Light Mode

Sesjen MPR Ingin SDM Indonesia Berpikir Kritis & Inovatif

Minggu, 16 Januari 2022 19:28 WIB
Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Dr. Maruf Cahyono di Pondok Pesantren Modern Zam Zam, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Ist)
Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Dr. Maruf Cahyono di Pondok Pesantren Modern Zam Zam, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Kualitas Pendidikan 

Dikatakannya, salah satu penyebab utama rendahnya kualitas SDM Indonesia ialah karena rendahnya kualitas pendidikan. Hal ini terlihat dari posisi Indonesia dalam Education Index yang dirilis Human Development Reports 2017. Kualitas pendidikan Indonesia hanya menempati peringkat ketujuh di antara negara-negara ASEAN. Indeks ini dihitung berdasarkan lamanya rata-rata waktu pendidikan dari orang Indonesia.  

Ditambahkannya, survei PISA yang dilakukan kepada 78 negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) ini memperlihatkan bahwa tingkat kemampuan siswa Indonesia berumur 15 tahun dalam membaca, matematika, dan sains menempati peringkat 10 terbawah dari negara-negara yang disurvei. Dengan rincian, membaca di peringkat ke 74, matematika di peringkat 73, dan sains di peringkat 71.  

Baca juga : IdEA Yakin Gelaran G20 Di Indonesia Berdampak Positif

Sebagai masyarakat yang tidak lepas dari kemajuan teknologi informasi, pria yang saat ini menempuh pendidikan Program Doktor Stratejik Global Universitas Indonesia menyebut disrupsi teknologi juga menjadi salah satu tantangan pembangunan.

Dipaparkan Maruf, disrupsi teknologi menyebabkan banyak lapangan kerja beralih ke digitalisasi. Hal demikian berpotensi mengurangi 56 persen lapangan kerja di dunia. "Kondisi ini dapat berakibat buruk bagi pekerja Indonesia yang mayoritas berasal dari tingkat pendidikan yang rendah," ujarnya.  

Diungkapkan, di masa ini dan yang akan datang, kemajuan teknologi yang membawa revolusi industry 4.0 yang menekankan peran internet dan otomatisasi teknologi dalam proses produksi diprediksi akan membawa tantangan-tantangan baru baru bagi SDM Indonesia.

Baca juga : Dubes Kenssy Resmikan Gereja Indonesia Pertama Di Praha

"Revolusi ini juga diprediksi akan menciptakan 3,7 juta lapangan kerja baru sekaligus mengurangi 62,7 juta lapangan kerja tradisional di Indonesia," ujarnya.  

Menurut Ma’ruf Cahyono, kemahiran yang dibutuhkan SDM Indonesia di masa depan adalah, kemampuan menyelesaikan masalah kompleks, berpikir kritis, kreatif dan inovatif, cerdas secara emosi, kemampuan berkoordinasi dengan orang lain, mampu bernegosiasi, dan mampu mengambil keputusan sendiri saat dibutuhkan.  

Untuk menjawab tantangan tersebut, sosok yang menjadi dosen magister hukum di berbagai perguruan tinggi itu mengatakan kuncinya adalah dengan mengembalikan konsep pendidikan Indonesia ke arah pendidikan berkarakter, yaitu pendidikan yang tidak hanya meningkatkan kecerdasan tetapi juga meningkatkan kepribadian seseorang.  

Baca juga : Tembus 12,2 Juta Ton, Produksi Pupuk Indonesia Grup Di Atas Target

Dijabarkannya, pendidikan berkarakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan mengiternalkan nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil.

"Tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah melalui pembentukan karakter peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar lulusan," paparnya.  

Terkait pendidikan berkarakter, Ma’ruf Cahyono mengutip tokoh pendidikan nasional yang sekaligus pendiri Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara. Dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara, pendidikan ialah usaha kebudayaan yang bermaksud memberi bimbingan dalam hidup tumbuhnya  jiwa raga anak agar dalam kodrat pribadinya serta pengaruh lingkungannya, mereka memperoleh kemajuan lahir batin menuju ke arah adab kemanusiaan. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.