Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
DPR: Februari Diprediksi Kasus Nanjak, Waspada Bahaya Omicron!
Senin, 24 Januari 2022 14:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengajak semua pihak untuk bersiap menghadapi gelombang arian Omicron yang diprediksi akan terjadi beberapa minggu ke depan, dengan jumlah kasus mencapai belasan ribu.
Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap, dua kasus kematian akibat varian Omicron yang terjadi Sabtu 22 Januari 2022 lalu sebagai warning dalam menghadapi lonjakan Omicron.
"Saya kira ini membuktikan bahwa Omicron itu memang bahaya dan nyata, sekaligus juga beresiko bagi orang-orang yang belum divaksin serta terhadap orang yang meskipun sudah divaksin tapi punya komorbid," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/1).
Baca juga : Ganjar Mulai Kepakkan Sayap Ke Luar Kandang
Dua orang pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia dilaporkan meninggal pada Sabtu, 22 Januari 2022. Satu kasus yang merupakan transmisi lokal meninggal di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat.
Sedangkan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso. Keduanya merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia, akibat varian Omicron yang memiliki daya tular tinggi.
Jika melihat badai Omicron yag menerjang berbagai negara di dunia, maka bisa diprediksi Indonesia sendiri tidak akan bisa menghindar dari varian Covid-19 yang disebut penularannya sangat cepat tersebut.
Baca juga : Putri Mahathir: Kondisi Ayah Saya Stabil, Responnya Baik
"Sudah terbukti, Omicron merebak di seluruh negara di dunia, kita pasti tidak akan bisa menghindar. Yang penting saat ini, bagaimana agar lonjakan bisa kita antisipasi, bisa kita meminimalkan puncaknya dan jangan sampai menimbulkan korban," bebernya.
Dikatakan Rahmad, jika berkaca dari berbagai negara serta data statistik yang ada, menunjukkan puncak Omicron akan terjadi antara 30-70 hari, setelah pertama kali di temukan di Afrika Selatan Desember lalu.
"Itu puncaknya ya, ada yang sampai 30 hari 40 hari ada sampai baru 70 hari baru pada saat puncaknya baru mengalami proses fase penurunan. Karena itulah kita mempersiapkan diri dalam waktu dekat ini, karena diprediksi akan terjadi lonjakan Omicron yang besar," ingat dia.
Baca juga : Pemerintah Jadikan DKI Jakarta Medan Perang Melawan Omicron
Legislator asal Jawa Tengah itu mengajak semua pihak bersiap diri dengan baik secara psikologis. Maksudnya tetap tenang dan tidak panik. Mencerna informasi dengan benar serta melakukan hal-hal pencegahan sesuai dengan anjuran pemerintah seperti disiplin Protokol Kesehatan (Prokes).
"Saya kira kita harus mempersiapkan diri dengan baik dan melakukan langkah dan tindakan yang tepat sesuai dengan anjuran pemerintah. Itu saya kira yang terpenting," papar dia. UMM
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya