Dark/Light Mode

DEN Ajak Forum Peneliti G20 Dukung Indonesia Capai Target Nol Emisi

Sabtu, 19 Februari 2022 00:08 WIB
Komisioner Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha. (Foto: ist)
Komisioner Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisioner Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha mengajak, para ilmuwan dan peneliti negara-negara Anggota G20 untuk mendukung upaya pencapaian Indonesia mencapai target nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Science 20 (S20) sebagai engagement group yang mewakili akademisi dan ilmuwan dalam Forum G20 dapat memberikan kontribusi, pencerahan dan kajian guna menguatkan komitmen Indonesia menuju target NZE pada tahun 2060," kata Satya pada webinar secara virtual bertema "Transisi Energi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan", Jumat (18/2). 

Webinar nasional ini diselenggarakan oleh Engagement Group Science 20 ini diprakarsai oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Indonesia. Webinar ini juga menghadirkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai pembicara kunci.  

Baca juga : Presidensi G20 Indonesia Dipuji Menlu AS

Sebagai informasi, S20 adalah forum para ilmuwan dari negara-negara Anggota G20. Forum ini bertujuan memberikan basis ilmiah bagi perumusan kebijakan G-20. Sepanjang Presidensi G20, S20 Indonesia nantinya akan didukung oleh AIPI, BRIN, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada (UGM)dan Asian Development Bank (ADB). 

Lebih lanjut, Satya mengatakan bahwa untuk mencapai target itu diperlukan adanya pembiayaan iklim (climate finance) sebagai motor utama pencapaian NZE. Indonesia sendiri telah meminta dukungan pendanaan pada Conference of The Parties atau COP 26 Konferensi Iklim Terbesar Dunia.

"Pada COP 26 tahun 2020 lalu, Indonesia telah meminta dukungan pendanaan kepada dunia internasional terkait aksi mitigasi dan adaptasi untuk mencapai target net zero emission pada 2060," sambung Satya.

Baca juga : Ini Beda Kualitas Liga Indonesia Vs Uzbekistan

Satya mengatakan Indonesia saat ini memang belum mencapai puncak emisi, sehingga perlu diperkirakan kapan waktu mencapai puncak emisi tersebut. Untuk mencapai ini, bauran energi menjadi tanggung jawab bersama, khususnya komposisi antara energi fosil dan non fosil. "DEN telah menyusun tahapan transisi energi menuju net zero emission tahun 2060," lanjut Satya yang merupakan Komisioner DEN dari unsur pemangku kepentingan itu. 

Satya juga mengatakan apabila asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar enam persen per tahun, maka Indonesia akan keluar dari middle income trap pada 2043. "Sektor manufaktur dan jasa berkontribusi lebih besar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, sehingga pemerintah harus mengatur pemanfaatan dan penggunaan sumber energi dari sektor manufaktur dan jasa tersebut menjadi efisien dan tidak mencemari lingkungan," jelas mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR ini.

Dia menambahkan strategi transisi energi rendah karbon yang paling memungkinkan di Indonesia adalah energi fosil disandingkan dengan teknologi bersih. Strategi tersebut akan terus diterapkan sampai Indonesia menggunakan energi terbarukan secara menyeluruh. Selain itu, tentunya pengembangan teknologi energi terbarukan juga harus terus dilakukan guna mencapai target nol emisi pada 2060.

Baca juga : Semen Indonesia Dukung Net Zero Carbon Emission

"Apabila asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia enam persen per tahun tercapai, DEN optimistis skenario akan berjalan tepat waktu sesuai dengan strategi yang sudah disusun," katanya.

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan pada 2060 Indonesia akan berbasis energi baru terbarukan untuk penyediaan listrik. Kementerian ESDM dalam menyusun peta jalan menuju net zero emission pada 2060 telah melakukan simulasi dengan teknologi yang ada sekarang. Sedangkan dalam pendanaan, total investasi yang dibutuhkan untuk mencapai net zero emission pada 2060 adalah sebesar 1.042 miliar dolar AS.

"Saat ini sedang disusun rancangan perpres mengenai blended finance, yaitu bagaimana pendanaan tidak hanya bersumber dari dalam negeri dan finansial perbankan, tetapi juga dari multinasional yang dimaksudkan untuk mendukung target net zero emission pada 2060," tambah Dadan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.