Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima Dubes Askin Aksan

Bamsoet Dukung Turki Fasilitasi Pertemuan Delegasi Rusia-Ukraina

Senin, 28 Maret 2022 17:36 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima Dubes Turki untuk Indonesia Askin Aksan, di Jakarta, Senin (28/3). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima Dubes Turki untuk Indonesia Askin Aksan, di Jakarta, Senin (28/3). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Turki di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang memfasilitasi pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina pada 28-30 Maret 2022, untuk mencari jalan keluar terbaik bagi penyelesaian ketegangan yang terjadi di antara kedua negara. Dunia berharap, pertemuan delegasi Rusia dan Ukraina di Turki bisa menghasilkan sesuatu yang positif. Mengingat dalam pembicaraan tingkat atas pada 10 Maret lalu, Rusia dan Ukraina belum menemui satu kesepakatan meskipun ada beberapa yang telah berprogres.

"Sebagai bagian dari komunitas global yang kini menjadi pemimpin G20, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus mendukung penyelesaian ketegangan antara Rusia dengan Ukraina. Hal ini sejalan dengan amanat Pembukaan UUD NRI 1945, bahwa salah satu tujuan berdirinya Indonesia adalah untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Duta Besar Turki untuk Indonesia Askin Aksan, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (28/3).

Baca juga : Gugus Tugas B20 Dukung Transisi Energi Pada G20

Ketua DPR ke-20 ini juga mendukung agar kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Turki bisa semakin ditingkatkan. Terlebih setalah diresmikannya 10 unit produksi tank kelas medium, Harimau, di pabrik FNSS di Ankara, Turki, Rabu (16/3). Tank kelas medium yang kerja samanya mulai digagas pada 2010 ini, sepenuhnya didesain dan dikembangkan dua perusahaan industri kendaraan lapis baja terbaik di Indonesia dan Turki, yaitu FNSS (Turki) dan PT Pindad (Indonesia).

"Selain di bidang pertahanan, kerja sama investasi kedua negara juga perlu ditingkatkan. Mengingat jumlah investasi Turki di Indonesia pada periode 2016-2021 terbilang relatif kecil, sekitar 35,16 juta dolar AS (setara Rp 504 miliar). Jumlah tersebut kurang dari 1 persen dari nilai total investasi Turki ke luar negeri (outbound) dengan nilai sekitar 40 miliar (setara Rp 574 triliun)," ucapnya.

Baca juga : Dipimpin Puan, Sidang IPU Sepakati Resolusi Damai Rusia-Ukraina

Bamsoet melanjutkan, peluang investasi di Indonesia bagi Turki masih terbuka lebar. Salah satunya di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. "Sehingga selain memindahkan kantor kedutaannya dari Jakarta ke IKN Nusantara, Turki juga bisa berinvestasi di berbagai program pembangunan IKN Nusantara," ucap Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menekankan, hubungan perdagangan Indonesia-Turki yang sejauh ini sudah berjalan baik harus terus dijaga dan ditingkatkan. Nilai perdagangan kedua negara pada periode Januari hingga November 2021 tercatat mencapai 1,83 miliar dolar AS (setara Rp 26 triliun). Surplus pada Indonesia mencapai 1,09 miliar dolar AS (setara Rp 15 triliun).

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembangunan Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama Di Indonesia

Indonesia menjadi urutan ke-3 mitra dagang Turki dengan ASEAN (2020). Di posisi pertama ditempati Malaysia dengan total transaksi mencapai 2,37 miliar dolar AS (setara Rp 34 triliun). Kedua, Vietnam sebesar 1,61 miliar dolar AS (setara Rp 23 triliun), dan ketiga Indonesia mencapai 1,32 miliar dolar AS (setara Rp 18 triliun).

"Karenanya, pembentukan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA) sangat instrumental. Terutama dalam membantu tercapainya target perdagangan bilateral sebesar USD 10 miliar pada tahun 2023. IT-CEPA didasari penandatanganan Pernyataan Bersama Menteri atas Peluncuran IT-CEPA dalam kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Turki pada 5-6 Juli 2017," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.