Dark/Light Mode

Sambil Ngariung Minum Teh, Puan Dengarkan Keluhan Pemulung Di Mojokerto

Kamis, 16 Juni 2022 19:03 WIB
Ketua DPR Puan Maharani saat bertemu dan mendengarkan keluhan para pemulung di TPA Karangdiyeng, Mojokerto/Ist
Ketua DPR Puan Maharani saat bertemu dan mendengarkan keluhan para pemulung di TPA Karangdiyeng, Mojokerto/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Puan Maharani meresmikan Kawasan Green Technology dan Inovasi yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Karangdiyeng, Mojokerto, Jawa Timur. Di lokasi ini, Puan juga mendengarkan keluh kesah pemulung yang sehari-harinya bekerja di TPA Karangdiyeng.

Kawasan Green Technology dan Inovasi di TPA Karangdiyeng merupakan fasilitas pengolahan sampah modern yang digagas oleh anggota fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dari tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Metode pengolahan sampah di kawasan ini menerapkan teknologi penghijauan dan lingkungan hidup berbasis modern. 

“Apa yang sedang terjadi di TPA Karangdiyeng ini menurut saya luar biasa, karena dari TPA Karangdiyeng ini kita menunjukkan bahwa inovasi bisa terjadi dan datang dari mana saja,” kata Puan di TPA Karangdiyeng, Kutorejo, Mojokerto, Kamis (16/6).

Puan sempat berkeliling di kawasan Green Technology dan Inovasi TPA Karangdiyeng untuk melihat proses pengelolaan sampah. Selain itu, kawasan yang memiliki nilai ekonomi ini memanfaatkan pengolahan sampah untuk dijadikan pakan budidaya ikan seperti larva.

Pemanfaatan sampah di TPA Karangdiyeng juga dilakukan dengan menghasilkan pupuk cair untuk membantu mengembangkan produksi pertanian, perkebunan, peternakan.

Daur ulang sampah di kawasan tersebut dilakukan dalam bidang konstruksi bangunan dengan memproses genting dan paving block.

“Proses pengolahan sampah secara modern itu bisa menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi dan bermanfaat bagi rakyat,” kata Puan sambil melihat budidaya ikan Lele yang berada di Kawasan Green Technology dan Inovasi TPA Karangdiyeng.

Baca juga : Genjot Swasembada Gula, Puan Dorong Kesejahteraan Petani

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu juga melakukan penanaman pohon kelapa di TPA yang berkonsep seperti taman itu.

Usai menaman pohon, Puan lalu menemui sejumlah pemulung untuk berdialog. Dia duduk dengan posisi melingkar bersama para pemulung sambil minum teh dan jajanan khas Mojokerto. 

Kepada pemulung, dia menanyakan proses pengolahan sampah berbasis modern yang diterapkan di Kawasan Green Technology dan Inovasi TPA Karangdiyeng.

“Di sini bagaimana proses sampah dari saat pertama dipilah sampai didaur ulang?” tanya Puan.

Pemulung menjelaskan bagaimana proses pengolahan sampah yang selama ini mereka kerjakan. Selain itu, para pemulung menyampaikan harapannya mengenai kebutuhan sarana penunjang di TPA Karangdiyeng seperti fasilitas MCK dan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Mendengar kebutuhan pemulung, Puan langsung memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 50 juta untuk pembangunan MCK dan tempat istirahat. Dia juga memberi bantuan 50 pasang sepatu boot.

“Saya melihat pekerjaan pemulung sejatinya adalah pekerjaan yang mulia, karena ketika banyak orang itu membuang barang atau sampah, pemulung-lah yang mengumpulkan, menyortir, serta membawanya ke TPA seperti ini sehingga bisa didaur ulang,” ungkap Puan.

Baca juga : Jepang Ancam Pulangkan Turis Asing Yang Ogah Pakai Masker

“Coba bayangkan kalau tidak ada pemulung, semua orang hanya mau membuang tetapi tidak mau memulung, maka barang bekas atau sampah akan berserakan,” lanjut Ketua DPP PDIP itu.

Puan menyebut, pemulung menjadi satu mata rantai yang penting dalam kerja besar bangsa merawat lingkungan. Dia bernjanji akan membawa aspirasi pemulung sehingga kesejahteraan pemulung semakin meningkat.

“Pemulung adalah salah satu pahlawan lingkungan hidup yang tidak boleh dilupakan. Tentu apa yang menjadi aspirasi mereka akan menjadi perhatian kami di tingkat anggota Dewan dan juga di partai untuk kami perjuangkan,” ungkap Puan.

Lebih lanjut, mantan Menko PMK itu memberi apresiasi jajaran PDIP yang bekerja sama dengan Forkopimda Mojekorto dalam pengelolaan sampah modern lewat Kawasan Green Technology dan Inovasi. Langkah ini harus banyak ditiru elemen bangsa lainnya.

Menurutnya, inovasi pengelolaan sampah di sini bisa seperti peribahasa ‘sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui’. Karena sampah plastik yang didaur ulang dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dan juga sekaligus sambil kita merawat lingkungan.

“Dari sini ada pupuk cair lalu genteng dan batako yang dibuat dari daur ulang sampah. Kemudian sampah organik juga diolah kembali menjadi pakan maggot, yang bisa untuk pakan ikan lele, ayam atau bebek dan menjadi pupuk organik,” jelas Puan.

Pemanfaatan sampah menjadi pupuk cair dapat menjadi bagian dari solusi atas bahan baku pakan impor yang harganya masih terlalu mahal. 

Baca juga : Samsung Hadirkan Smartphone yang Memberikan Kemudahan Buat Multitasking

Puan menilai, inovasi di kawasan pengolahan sampah TPA Karangdiyeng sebagai bentuk inovasi kerakyatan.

“Yang dapat menyejahterakan rakyat dan juga turut menyelamatkan lingkungan tempat tinggal rakyat,” tegas cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Puan juga mendorong para pemuda untuk membantu pengembangan kawasan ini. Khususnya, mahasiswa yang mengambil studi di bidang pertanian atau yang terkait dengan lingkungan hidup.

“Kalau perlu magang di sini supaya mereka bisa membuat inovasi serupa di tempat mereka masing-masing,” tutup Puan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.