Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jepang Ancam Pulangkan Turis Asing Yang Ogah Pakai Masker

Rabu, 8 Juni 2022 08:40 WIB
Turis Hawaii yang tergabung dalam grup wisata, mengunjungi kuil Ibaraki, Jepang. (Foto: Kanoko Matsuyama/Bloomberg)
Turis Hawaii yang tergabung dalam grup wisata, mengunjungi kuil Ibaraki, Jepang. (Foto: Kanoko Matsuyama/Bloomberg)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Jepang tak akan segan memulangkan turis asing, jika mereka tak mematuhi aturan yang ditetapkan. Memakai masker wajib hukumnya.

Selama berada di Negeri Sakura, turis asing wajib menjalankan protokol kesehatan (prokes). Tak cuma memakai masker, tetapi juga rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir/hand sanitizer.

Selain itu, aturan pemerintah setempat juga mewajibkan turis asing memiliki asuransi kesehatan swasta.

Biro travel diminta untuk menjelaskan peraturan, dan hanya mengikutsertakan turis yang bersedia mematuhi aturan tersebut.

Jika melanggar aturan, pemerintah Jepang tak akan segan memulangkan turis tersebut ke negara asalnya.

Baca juga : Kembangkan Super App, Eratani Raih Pendanaan Rp 23 M

Aturan yang diumumkan badan pariwisata setempat pada Selasa (7/6), merupakan bagian dari upaya membuka kembali akses pariwisata, setelah Jepang menutup perbatasannya pada awal 2020.

Jepang yang mengalami kelesuan pariwisata sejak awal 2020, akan mengizinkan turis asing yang tergabung dalam grup wisata, untuk berkunjung ke Negeri Sakura mulai 10 Juni mendatang.

Meskipun batas kedatangan dari luar negeri akan digandakan menjadi 20 ribu orang per hari, angka tersebut terbilang sedikit, dibandingkan sebelum pandemi.

Sementara sejumlah kalangan bisnis dan anggota parlemen menyerukan negara untuk mengakhiri batas harian kunjungan turis asing, pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida tertarik untuk memproyeksikan sikap ketat terhadap Covid-19, menjelang pemilihan Majelis Tinggi pada Juli mendatang.

Dalam usulan pedoman yang diuji dengan sejumlah kelompok wisata pada bulan lalu, turis diminta duduk di kursi yang ditentukan di restoran.

Baca juga : Jelang Idul Adha, Mentan Pastikan Pasokan Daging Dan Sapi Aman

Pemerintah Jepang meminta biro travel merencanakan tur yang menghindari keramaian, dan mencatat pergerakan. Serta menemani mereka yang positif Covid dan kontak erat, dengan fasilitas untuk isolasi.

Soal ini, Ahli Epidemiologi dan Direktur Penelitian Tokyo Foundation for Policy Research Kenji Shibuya menilai, aturan tersebut tidak didasarkan pada bukti ilmiah.

"Sangat tidak ramah bagi para pelancong," kata Shibuya, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (7/6).

Menurutnya, saat ini, tingkat kekebalan Jepang terhadap Covid, sudah terhitung tinggi. Sehingga, kerja pemerintah dalam menangani pandemi menjadi lebih mudah. Kegiatan sosial, semestinya dapat ditingkatkan. 

"Pemerintah memperlakukan turis Jepang dan asing secara berbeda. Perbedaan itu tidak dapat dijelaskan secara ilmiah," ucap Shibuya.

Baca juga : Puan Panjatkan Doa Untuk Eril Dari Tanah Suci

“Tidak ada bukti bahwa turis yang ditemani oleh pemandu wisata, dapat menurunkan risiko infeksi. Dalam situasi endemik, individu justru harus mengelola sendiri risikonya," jelasnya.

Bulan lalu, Jepang telah melonggarkan aturan pemakaian masker. Masker disebut tidak selalu diperlukan di luar ruangan.

Namun, mayoritas orang di Jepang masih terus memakai masker saat berada di luar.

"Mereka masih direkomendasikan untuk tetap memakai masker, saat berada di tempat ramai atau selama percakapan di luar ruangan. Serta di sebagian besar ruang dalam ruangan dan transportasi umum," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Jepang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.