Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Fraksi PKS Ingatkan, Program Minyakita Bukan Untuk Kepentingan Pribadi
Selasa, 12 Juli 2022 21:19 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Mulyanto ikut menyoroti aksi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang membagi-bagikan minyak goreng gratis sambil mengkampanyekan putrinya, Futri Zulyaa Savitri, di Lampung.
Mulyanto pun meminta Presiden Jokowi menegur, sekaligus mengingatkan Zulkifli Hasan alias Zulhas, agar tidak mengulang perbuatannya itu di kemudian hari.
"Ini contoh yang tidak baik bagi publik dalam kerangka good governance. Dukungan publik kepada pemerintah akan lemah kalau ini terus dilakukan," kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (12/7).
Berita Terkait : Harga Kebutuhan Pokok Belum Stabil, Puan Minta Tata Kelola Pangan Diperbaiki
Aksi Zulhas itu viral karena dianggap tidak etis. Zulhas dinilai berpotensi menyalahgunakan jabatan.
Diketahui, Futri Zulya Savitri merupakan pengurus DPP PAN dan calon legislatif PAN Dapil Lampung 1.
Menurut Mulyanto, Zulhas sebagai pejabat publik harus lebih bijaksana terkait dengan sosialisasi minyak goreng dengan kemasan "MinyaKita".
Berita Terkait : Menko PMK: Idul Adha Momentum Untuk Berbagi
"Jangan menggunakan program tersebut untuk kepentingan politik pribadi atau keluarga," kata Mulyanto.
Mulyanto juga meminta Zulhas tidak mencampuradukkan urusan pengelolaan negara dengan urusan politik pribadi atau keluarga.
“Jangan sampai program migor Minyakita ini menuai pesimisme publik. Kita tidak menginginkan hal itu," tegasnya.
Berita Terkait : Obat Inovatif Dapat Tekan Pengeluaran BPJS Kesehatan Untuk Hemofilia
Mulyanto mengatakan, sebaiknya Mendag fokus mendistribusikan Minyakita ke daerah terpencil, khususnya Wilayah Indonesia Timur, yang selama ini tidak terjangkau migor curah. Sehingga di daerah tersebut benar-benar harga migor bisa mencapai HET (Harga Eceran Tertinggi).
Keunggulan Minyakita, yang terkemas secara sederhana, agar dapat disimpan lebih lama dan dengan jangkauan distribusi yang luas.
“Mendag jangan mendistribusikannya di wilayah yang justru mudah terjangkau migor curah biasa. Ini kan tidak konsisten," katanya.■
Tags :
Berita Lainnya