Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Syarief Hasan Kritisi Rencana Kenaikan Tarif Ojol Dan Mie Instan

Jumat, 12 Agustus 2022 19:50 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menyampaikan penolakannya terhadap rencana kenaikan tarif ojek online dan rencana kenaikan harga mie instan. Pasalnya, dua rencana kebijakan tersebut akan sangat merugikan masyarakat kecil yang ada di Indonesia.

Syarief Hasan menyebut, rencana kenaikan tersebut menunjukkan ketidakpekaan Pemerintah terhadap kondisi masyarakat.

"Masyarakat kecil adalah orang yang paling terdampak jika tarif Ojol naik. Begitu pun jika harga mie instan ikut naik yang merupakan salah satu bahan makanan di masyarakat," ungkap Syarief Hasan dalam keterangannya, Jumat (12/8).

Memang, rencana kenaikan tarif ojol yang merugikan masyarakat tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP/564/2022 yang diundangkan pada 4 Agustus 2022. Kenaikan tarif ojek online dilakukan berdasarkan zonasi yang rencananya akan dimulai per 14 Agustus mendatang.

Baca juga : Syarief Hasan: Optimalkan Potensi Desa Untuk Naikkan Kesejahteraan

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyebut, ojek adalah satu kebutuhan penting masyarakat.

"Banyak masyarakat kecil yang tidak memiliki kendaraan pribadi sehingga membuat mereka sangat membutuhkan ojek, khususnya ojek online. Kalau tarifnya dinaikkan, ini tentu akan menyengsarakan masyarakat kecil," ungkap Syarief.

Syarief Hasan melanjutkan, ojek online juga selama ini dianggap sebagai alat transportasi yang mudah diakses oleh masyarakat kecil.

"Harusnya Pemerintah peka terhadap perasaan masyarakat yang merasakan kemudahan dengan hadirnya ojek online yang murah dan mudah diakses. Jangan malah tarifnya dinaikkan dengan tanpa pertimbangan jelas," imbaunya .

Baca juga : Kemenhub Kerek Tarif Ojol, Ini Rinciannya

Tidak hanya sektor transportasi, sektor makanan juga mulai naik. Kabar buruk ini datang dari Kementerian Pertanian yang menyebut adanya potensi kenaikan mie instan dikarenakan arus impor gandum terganggu oleh perang Rusia dengan Ukraina.

Potensi kenaikan ini tentu akan sangat merugikan masyarakat jika benar-benar terjadi. Politisi senior Partai Demokrat ini menilai, kenaikan tarif ojol dan mie instan berpotensi menambah tekanan terhadap inflasi.

"Rencana perubahan aturan terkait kenaikan tarif ojol di kota­-kota besar, dampaknya akan terasa lebih memberatkan rakyat. Begitupun jika harga mie instan ikut naik yang akan semakin menambah tekanan masyarakat kecil," ujarnya.

Ia pun mendorong Pemerintah untuk mencari solusi yang lebih bijak tanpa merugikan masyarakat. Pemerintah juga harus mempercepat program swasembada pangan sehingga bahan pokok tidak terpengaruh dengan kondisi luar.

Baca juga : PHR Setor Draft Rencana Penerapan CEOR Tahap 1 Lapangan Minas Ke SKK Migas

"Kami dari Fraksi Partai Demokrat akan terus menyampaikan penolakan kami terhadap rencana kenaikan tersebut yang merugikan masyarakat," tutup Syarief Hasan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.