Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Orientasi Mahasiswa Baru UMJ
Bamsoet Tegaskan Pentingnya Pembangunan Manusia Serta Penguasaan Iptek
Senin, 12 September 2022 16:19 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menuturkan, menyongsong Indonesia Emas 2045, salah satu pilar yang ingin diwujudkan adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya, sektor pendidikan menjadi faktor penting. Mimpi yang ingin dibangun dalam bidang pendidikan, sebagaimana digagas Presiden Jokowi adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.
"Dalam bidang pendidikan tinggi, Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi yang pada 2015 hanya berada di kisaran 29,9 persen, diharapkan meningkat menjadi 60 persen pada 2045. Pengembangan ilmu di perguruan tinggi juga diselaraskan agar mampu menjawab perubahan struktur ekonomi, dengan ditopang oleh penguatan kemitraan tiga pihak, yakni pemerintah, perguruan tinggi, dan industri yang kuat," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) secara daring dari Bali, Senin (12/9).
Ketua DPR ke-20 ini menuturkan, target yang ingin dicapai adalah terciptanya sumber daya manusia terampil dan mempunyai daya saing untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang semakin kompetitif. Angkatan kerja dengan kualifikasi SMA dan perguruan tinggi, yang pada 2015 masih berkisar pada angka 39,3 persen, diharapkan meningkat hingga 90 persen.
Baca juga : Ridwan Kamil Klaim Pembangunan di Jabar Berjalan Baik
"Kita beruntung bahwa kita memiliki modal sumber daya untuk mewujudkan harapan-harapan pada sektor pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Salah satunya adalah modal bonus demografi. Pada 2045 nanti, kita akan berada pada periode puncak bonus demografi, di mana sekitar 70 persen dari komposisi jumlah penduduk akan didominasi oleh kelompok usia produktif," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan, bonus demografi hanya akan menjadi data statistik komposisi kependudukan tanpa makna yang tidak akan memberikan dampak apa-apa, jika tidak disikapi dengan benar dan dimanfaatkan dengan optimal. Jumlah penduduk usia produktif ini hanya akan bermanfaat sebagai generator dan dinamisator pembangunan, jika memiliki kompetensi dan daya saing. Sebaliknya, keberlimpahan usia produktif yang tidak tersalurkan dan terserap pada pasar lapangan kerja, hanya akan menjadi beban pembangunan.
"Kondisi ini meniscayakan adanya kepedulian dari segenap pemangku kepentingan khususnya pemerintah. Namun di sisi lain, juga harus ada kesadaran dari masyarakat, khususnya generasi muda untuk memahami pentingnya bonus demografi sebagai kesempatan untuk memberdayakan diri. Terkait hal ini, kita dapat merujuk pada hasil survei tentang persepsi generasi muda terhadap bonus demografi," urai Bamsoet.
Baca juga : Ganjar Ajarkan Semangat Anti Korupsi Pada Ribuan Mahasiswa
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, dari hasil survei program Gue Muda yang dilakukan pada Maret 2022, terdapat pemahaman dan pemaknaan yang berjenjang di antara generasi muda dalam menyikapi bonus demografi. Sekitar 66,4 persen responden dapat mengetahui istilah bonus demografi. Meski demikian, masih ada sekitar 42,5 persen yang tidak yakin bahwa mereka telah melakukan manajemen yang baik menyongsong masa depan pada periode bonus demografi. Bahkan 37 persen responden tidak menyadari bahwa mereka menjadi bagian dari bonus demografi.
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, dari sekitar 138 juta angkatan kerja pada 2020, hanya sekitar 10-12 persen yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Fakta lain, setiap tahun, dari sekitar 3,7 juta lulusan SMA dan sekolah sederajat, sekitar 1,9 juta orang diantaranya tidak melanjutkan kuliah.
"Tentu kondisi tersebut harus menjadi perhatian kita bersama. Pendidikan, khususnya perguruan tinggi, sebagai faktor fundamental dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dan optimalisasi bonus demografi harus mampu menjawab berbagai tantangan yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk diselesaikan," pungkas Bamsoet.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya